SuaraBali.id - PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, diklaim merupakan perusahaan holding terbesar di Asia. Ini merupakan holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata yang diklaim terbesar se-Asia.
Jokowi meresmikan holding ini di Pantai Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (13/1/2022). Terbentuknya Holding ini untuk tetap menjaga pasar wisatawan. Utamanya, domestik yang sangat menjanjikan agar tidak mereka berpergian ke luar negeri.
Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, terbentuknya Holding BUMN Pariwisata tersebut adalah, upaya untuk membangun potensi pariwisata di Indonesia. Hal itu dipicu, potensi yang dimiliki perusahaan negara sangat besar.
Namun sayangnya, kurang terintegrasi. Mulai, infrastruktur hingga software.
“Jadi, In journey ini adalah bentuk ekosistem besar. Ini karena semuanya terintegrasi satu sama lainnya. Di mana, total aset holding pada tahun 2024 akan mencapai Rp260 triliun. Dan angka ini adalah terbesar di Asia,” kata Erick dalam sambutannya sebagaimana diwartakan beritabali.com - Jaringan Suara.com.
Menurut dia, penata kelolaan aset Holding BUMN Pariwisata, akan mencakup pengelolaan bandara, lifestyle hingga rencana perjalanan. Kata Erick, di negara lain hal tersebut telah terbentuk. Namun belum di Indonesia.
“ Holding ini menjadi lokomotif pariwisata Indonesia ke depannya,” kata Erick.
Adapun klaster bisnis InJourney adalah terdiri dari bandara, maskapai, manajemen destinasi, layanan kargo, dan penerbangan lainnya. Di mana, sejumlah perusahaan yang berada di bawah holding, seperti Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Hotel Indonesia Natour, Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta Sarinah.
Erick mengaku, pengembangan sektor pariwisata selama ini telah mampu memberikan kontribusi terbesar kedua bagi bangsa Indonesia. Tak tanggung-tanggung, angka PDRB yang disumbangkan mencapai 10 miliar US Dollar pertahunnya.
“Semoga terbentuknya Holding BUMN Pariwisata ini akan mampu membuat pengelolaan BUMN akan menjadi lebih baik ke depannya,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya, membenarkan jika sektor pariwisata telah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Sebab, penciptaan lapangan kerja yang terserap mencapai 13 juta di sektor tersebut. Kini, nyaris turun signifikan.
“Jadi, saya sepakat dengan Mas Erick, adanya Holding ini adalah momentum kita melakukan penataan ekosistem yang kuat dan tangguh kedepannya,” kata Presiden.
Menurut dia, potensi holding dari perusahan penerbangan dan airport juga turun signifikan. Termasuk, sebanyak 120 hotel dan jaringannya juga kawasan wisata pariwisata unggulan di Indonesia. Mulai Mandalika, Likupang, Taman Mini, hingga Sarinah.
“Jika potensi yang turun ini kita gabung dan bersatu menjadi holding, maka saya yakin segala hambatan. Di antaranya, konektivitas dan infrastruktur akan bisa diselesaikan. Di sini, saya yakin Pak Doni selaku Dirut yang ditunjuk dengan pengalamannya akan mampu menuntaskan masalah yang mengganjal selama ini,” kata Jokowi.
Ia meminta, perbaikan tata kelola managemen pariwisata harus menjadi perioritas untuk dikerjakan. Apalagi, perusahaan BUMN, memiliki banyak anak perusahan. Mulai dari hulu hingga hilir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali