Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 08 Januari 2022 | 06:20 WIB
Seniman daur ulang atau Recycle barang bekas asal Banjar Dinas Menanga Kawan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, I Gusti Lanang Mantra. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Adanya Surat Edaran (SE) dan Kebijakan Majelis Desa Adat (MDA) Bali tentang pembuatan dan dibolehkannya pawai Ogoh-ogoh dalam menyambut perayaan hari raya nyepi caka 1944 tahun 2022 ini disambut baik oleh banyak pihak.

Satu diantaranya adalah seniman daur ulang atau Recycle barang bekas asal Banjar Dinas Menanga Kawan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, I Gusti Lanang Mantra.

Pria yang karib dipanggil Ajik Mantra ini mengaku sangat senang dan mengapresiasi keputusan pemerintah daerah terkait pembuatan dan pawai ogoh - ogoh dalam hari suci Nyepi tahun ini.

"Saya pribadi sangat berterimakasih kepada pemerintah, dengan ini maka kreatifitas khususnya anak muda tidak mandeg gara - gara Pandemi, namun demikian tentunya kita juga harus tetap mengikuti aturan dan anjuran - anjuran dari Pemerintah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," Ujar seniman yang kerap menampilkan karya seni yang memanfaatkan barang bekas tersebut, Jumat (7/01/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.

Pada momen-momen sebelumnya Lanang Mantra pernah berkolaborasi sekaa truna-truni membuat ogoh - ogoh ramah lingkungan. Ia memanfaatkan barang-barang bekas sebagai bahan utama pembuatan ogoh-ogoh. Akan tetapi sayangnya, hasil karyanya belum bisa dipentaskan karena terlanjur terjadi pembatasan akibat Pandemi Covid -19.

Namun demikian tahun ini apabila semua berjalan dengan baik, ogoh - ogoh dari bahan bekas hasil kolaborasi tersebut akan ditampilkan kembali pada saat perayaan nyepi tahun ini. Tentunya dengan beberapa penyempurnaan dan sejumlah kreasi tambahan yang tentunya akan menarik untuk ditampilkan.

"Sebagai seniman tetep mendukung anjuran pemerintah di masa Pandemi ini, di lain sisi berkarya tidak boleh mandeg, karena motto Lanang Art, kreatif itu harga mati," tandasnya.

Load More