SuaraBali.id - Warga di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kekurangan akses terhadap air bersih. Guna mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehar-hari, warga di desa tersebut membeli air seharga 500 ribu untuk satu tangki.
"Untuk konsumsi dan kebutuhan sehari-hari, kita beli air dengan harga sekitar 400 sampai 500 ribu satu tangki," ujar Lalu Dodian, salah seorang warga Sekaroh pada Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Sebelumnya, kata Dodian, ia dan warga yang lain pernah diminta untuk memasang pipa dan kran saluran air PDAM. Demi pemasangan akses air PDAM tersebut, warga awalnya diminta membayar uang muka sebesar Rp 350 ribu.
Air dari PDAM tersebut sempat masuk ke rumah-rumah warga. Namun, kualitas air PDAM tersebut sangat buruk.
"Sudah berapa bulan diminta pasang oleh PDAM, airnya datang seminggu kemudian macet lagi sebulan sampai dua bulan, pas datang lagi bau airnya tidak enak," papar Dodian.
"Airnya juga seperti air embung, baunya, kotor juga air PDAM, percuma," lanjutnya.
Ihwal kondisi tersebut, warga akhirnya tetap memilih membeli air dari tempat lain tanpa menggunakan air PDAM. Air yang dibeli masyarakat tersebut didistribusikan dari sebuah sumur di Kawasan Jerowaru.
Dalam sebulan warga biasanya cukup membeli satu tangki air. Satu tangka tersebut berisis ekita 1000 liter.
Jika air habis, warga kemudian menelpon kepada pengelola untuk diantarkan air yang jarak antara rumah warga dengan lokasi sumber air tersebut sekitar 15 kilometer
Baca Juga: Kebakaran di Pasar Mandalika, 4 Toko Sembako Dilahap Api
Terpisah, Dendi warga Sekaroh yang lain menyebutkan di tempat tersebut warga memang telah membuat sumur sebagai sumber air. Namun, kata Dendi, kualitas air sumur tersebut juga tidak dapat diandalkan untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari khusunya untuk minum.
"Ada sumur tapi airnya payau," kata Dendi.
Dendi menambahkan bahwa keadaan ini merupakan bentuk ketimpangan sosial yang nyata. Sebab, kata Dendi, ongkos yang harus warga bayarkan untuk mendapatkan air setiap bulan lebih tinggi jika dibandingkan dengan warga lain di kota.
Padahal menurutnya, lokasi tempat tinggal mereka sangat dekat dengan destinasi wisata yang ada di Lombok Timur. Seharusnya hal tersebut manjadi perhatian pemerintah.
Ia berharap pemerintah dapat menemukan solusi terkait persoalan ini,
"Minimal berikan kita bantuan air satu tangki perbulan kalau ndak ada air PDAM," kata Dendi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali