Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 16 Desember 2021 | 09:05 WIB
Man, bocah penjual gelang asal Kuta Mandalika, Lombok, NTB yang sempat viral karena kisahnya dibagikan pebalap Scott Redding. [Foto : Suara.com/ Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Di sela-sela event World Superbike (WSBK) yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB November lalu, sempat viral seorang bocah penjual gelang. Bocah tersebut bernama Man.

Kisahnya mulai viral lantaran diunggah di akun instagram pebalap asal Britania Raya, Scott Redding.

Dalam unggahan tersebut, Scott Redding mengaku kagum dengan sosok pekerja keras Man. Redding terlihat berdialog dan mendengarkan cerita dari Man, bocah penjual gelang.

Unggahan tersebut ramai ditanggapi oleh warganet. Redding, terlihat berpesan kepada Man agar tetap melanjutkan sekolah.

Baca Juga: Pebalap 13 Tahun Asal Lombok Bersinar di Piala Presiden, Berharap Berlaga di Mandalika

 Tak lupa, pebalap Aruba.it Ducati tersebut memberikan sejumlah uang kepada Man saat bertemu di pantai Kuta Mandalika.

Setelah viral, Man tetap melakukan rutinitasnya. Bersekolah kemudian menjual gelang.

"Saya malu viral, malu terkenal," kata Man saat ditemui pada Kamis, (16/12/2021).

Namun, kata Man, dirinya tetap menunggu kedatangan Kembali Scott Redding ke Mandalika. Pebalap yang pernah menuliskan kisahnya lewat instagram pribadi miliknya tersebut.

Man kini masih duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tahun ajaran berikutnya, ia akan masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca Juga: Jalan Bypass Mandalika-Awang Disebut Dirusak Dengan Alat, Kontraktor Rugi Ratusan Juta

Saat ditanya soal kemungkinan dibawa sekolah ke luar negeri, Man mengatakan akan menolak. Sebab, ia lebih senang tinggal di kampungnya.

"Ndak mau jika dibawa bersekolah ke luar negeri, ia ingin tetap di sini," kata bocah asal Rangkep, Desa Kuta Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah tersebut.

Setiap hari, selepas pulang sekolah, Man akan bergegas berkeliling menjual gelang. Rutenya tak jauh-jauh dari Kawasan Mandalika.

Mulai dari areal sirkuit, pantai, bukit seger, hingga kawasan Masjid Nurul Bilad, Mandalika.

Man mengaku sudah mulai berjualan sejak kecil. Ia terbiasa mendengar wisatawan mancanegara berbicara dengan bahasa Inggris.

Man merekam itu, kata Man, lambat laun ia mulai paham apa yang orang luar negeri itu katakan. Kini, ia tak kesulitan jika menawarkan gelangnya kepada wisatawan mancanegara, berbicara menggunakan bahasa Inggris, termasuk saat bertemu dengan Scott Redding.

Man mengaku, gelang yang ia jual adalah karya tangannya sendiri. Hasil dari menjual gelang biasanya Man gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Enggak tentu, kadang bisa dapat lima puluh sampai seratus ribu," ungkap Man.

Ia tak tau sampai kapan ia akan berkeliling menjual gelang. Yang pasti, kata Man, menjual gelang adalah pekerjaan yang menyenangkan.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More