Pada saat hari telah senja dan suasana menjadi remang-remang, saya lihat beberapa orang dewasa pergi ke sawah seperti biasa untuk memasang "bubu". Saya dengan sangat jelas dapat melihat mereka karena hamparan sawah tersebut ada di belakang halaman rumah saya yang dibatasi hanya dengan pagar pepohonan yang tingginya sebahu orang dewasa.
Namun saya menjadi kaget dan bertanya-tanya dalam hati ketika mereka kompa berdiri bersama-sama dan menghadap ke arah timur laut. Setelah beberapa saat kemudian mereka berteriak saling sambung menyambung dengan kata "api, api, api", kemudian berteriak "gunung meletus" berkali-kali.
Hal tersebut kontan saja membuat saya panik dan ikut berteriak sehingga semua anggota keluarga keluar rumah dan berdiri di halaman belakang. Karena rasa ingin tahu yang terlalu besar maka kami satu persatu pergi menuju sawah lewat celah-celah pagar belakang rumah.
Setelah sampai di sawah maka saya menoleh ke arah timur laut. Sangat menakjubkan melihat kejadian alam yang begitu dasyat. Gunung Agung yang kesehariannya terlihat cantik nan agung dan menjulang tinggi diantara pepohonan yang menghijau serta langit yang membiru berbentuk lancip seperti piramida kini telah berubah.
Pada malam itu Gunung Agung seolah-olah murka dengan menyemburkan gumpalan-gumpalan api dari dalam perutnya. Api yang keluar dari dalam kawah dapat saya dan juga kami lihat dengan jelas menyinari puncak gunung sehingga terlihat dengan jelas.
Suara dentuman mengawali dan kemudian api menyembur ke angkasa. Aktivitas ini berlangsung terus menerus pada malam hari. Terkadang api yang keluar ukurannya kecil dan sesaat kemudian ukurannya lebih besar dan disusul dengan dentumah yang kemudian mengeluarkan api ukuran raksasa. Sungguh menakjubkan dan sekaligus menakutkan.
Kejadian berlangsung terus menerus setiap hari entah sampai berapa hari, minggu atau bulan. Semenjak itu perhatian masyarakat pada umumnya mengarah kepada Gunung Agung.
Kalau pagi hari kepulan asap tebal membumbung tinggi ke angkasa yang mana seolah-olah berlomba-lomba keluar dari perut bumi dengan bentuk jamur raksasa.
Baca Juga: Cetuskan Ide Tukar Sampah Plastik Dengan Beras, Made Janur Yasa Jadi Heroes 2021
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran