Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 15 Desember 2021 | 09:27 WIB
Peta sebagian kawasan Provinsi NTT, termasuk Maumere, wilayah Kabupaten Sikka dan sekitarnya, yang sempat mendapat peringatan waspada tsunami akibat gempa yang berpusat di lautan (titik merah). [Google Maps/captured]

SuaraBali.id - Unggahan di akun Facebook milik Daryono BMKG, Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Pusat Studi Gempa Nasional BMKG menjadi viral setelah adanya empa bumi berkekuatan 7,5 Magnitudo guncang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Seperti diketahui kemarin, pada Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 11.20 WITA, gempa kuat terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Berpusat di NTT dan terasa di NTB hingga Sulawesi. Gempa ini pun sempat berpotensi Tsunami.

Kendati demikian yang terjadi hanya tsunami kecil setinggi 7 cm yang terdeteksi di NTT.

Sedangkan postingan Daryono BMKG pada Senin (13/12/2021) dan sudah dibagikan sebanyak 222 kali tersebut berjudul "Melawan Lupa". 

Dan salah satu akun Facebook @ Oshin Maci membagi ulang postingan Daryono juga menulis " kemarin pagi kita semua diingatkan dengan postingan bapak Daryono BMKG, hari ini kejadian, astagfirullah".

Di postingan "Melawan Lupa" Daryono menulis "Hari ini, 29 tahun lalu tepatnya pada 12 Desember 1992 Tsunami Flores. Gempa dahsyat dengan magnitudo M 7,8 yang berpusat di Laut Flores membangkitkan tsunami yang menghancurkan pemukiman di Pulau Babi dan pesisir Utara Flores.

Tsunami menyebabkan korban jiwa setidaknya 2.500 orang meninggal, 500 orang hilang, lebih dari 500 orang menderita luka-luka, dan lebih dari 5.000 orang mengungsi.

Gempa dan tsunami Flores 1992 merusak lebih dari 18.000 rumah, 113 sekolah, dan 90 tempat ibadah. Beberapa kabupaten terdampak bencana ini adalah Sikka, Ngada, Ende, dan Flores Timur".

Postingan Daryono Bmkg selang sehari dengan gempa NTT Selasa (14/12/2021) hari ini, juga mendapat komentar dari akun @Wiwie Bajrasandi.

"Padahal kemarin Pak Daryono BMKG baru posting ini. Hari ini terulang lagi,".

"Bertepatan sekali, cuma beda sehari, tulis @ Nudii.

"Heran juga bisa terulang di hari yang sama, tulis @Thy Megha.

Di kolom komentar @Ronald Sukardi menjelaskan, dua desa hilang akibat gempa Flores tahun 1992. Pulau Sikka dan Pulau Babi. Hampir 60 persen penduduknya tersapu ombak tsunami yang berawal dari surutnya air laut kurang lebih 500 meter.

Masyarakat beramai-ramai masuk untuk mengambil ikan yang menggelepar di pasir akibat surutnya air laut.

Dan untuk gempa NTT Selasa (14/12) hari ini, dalam postingannya, Profesor Daryono yang lulusan Universitas Udayana dan Universitas Gajah Mada ini menerangkan, dengan memperhatikan mekanisme sumber yang berupa sesar geser maka gempa laut Flores M7,4 ini tidak dipicu Sesar naik Flores (Flores Thrust). Dan gempa laut Flores M7,4 ini menimbulkan kerusakan di pulau Selayar Sulawesi Selatan.

"Grafik tsunami Indonesia hasil kompilasi saya makin mengokohkan pendapat, bahwa akhir dan awal tahun memang lebih banyak terjadi event  gempa signifikan (dan berpotensi tsunami)," jelas Daryono.

"Mohon maklum, jika kami tak bosan-bosan menyampaikan pesan kesiagaan akan potensi tsunami. Karena kompilasi data sejarah tsunami di Indonesia periode 1600-2021 memang banyak di akhir dan awal tahun," pesan Daryono.

Gempa bumi berkekuatan 7,5 Magnitudo guncang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (14/12) sekitar pukul 11.20 WITA. Gempa yang berpusat di Laut Larantuka NTT ini terasa hingga Provinsi NTB.

Dalam situs resmi BMKG gempa berkekuatan magnitudo 7,5 membuat sirine Peringatan Dini nyala. Tsunami diprediksi terjadi untuk wilayah: Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara.

Gempa yang berkoordinat: 7.59 LS, 122.26 BT ini terletak di 112 km Barat Laut Larantuka-NTT. Ada pun kedalaman gempa capai 12 Km.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan untuk NTB (Bima dan Dompu) berdasarkan hasil analisa berada di daerah waspada.

"Artinya ketinggian tsunami tidak signifikan, namun saran kami untuk menghindari aktivitas di pantai di sekitar daerah yg disebutkan," singkat Ardhi.

."Peringatan dini tsunami ada 4, sekarang masih peringatan dini 2. Yang jelas dari peringatan dini yang sudah release untuk NTB dalam level waspada," terang Ardhianto lagi.

Load More