SuaraBali.id - Masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem karena status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Mataram belum dicabut. Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan.
Kewaspadaan ini termasuk mengaktifkan posko penanggulangan bencana, menyiapkan personel, sarana dan prasarana penanganan bencana. Selain itu juga perlu disiapkan logistik kedaruratan bencana, baik ketika terjadi dan setelah terjadi, seperti kebutuhan sehari-hari untuk makan minum, selimut dan kebutuhan lainnya bagi korban bencana.
"Tempat evakuasi korban bencana juga perlu kita siapkan ketika terjadi kerusakan fisik terhadap rumah warga. Alhamdullah, dengan kesiapsiagaan itu, kita bisa mengatasi dampak genangan dan banjir rob yang terjadi akhir pekan kemarin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Rabu (9/12/2021).
Menurutnya kendati cuaca dalam dua hari ini cukup bersahabat karena tidak ada hujan, angin kencang serta ketinggian gelombang normal, namun warga harus tetap waspada.
Baca Juga: Datangi Lokasi Banjir di Batulayar Lombok, Jusuf Kalla Berharap Keadaan Cepat Membaik
Seperti diketahui, akibat cuaca ekstrem pada Minggu (5/12) hingga Senin (6/12), tercatat lebih dari 1.021 kepala keluarga (KK) di Mataram terdampak genangan, dan 37 KK atau 174 jiwa warga di Lingkungan Bagek Kembar dievakuasi ke tenda darurat karena terdampak banjir rob
"Sesuai prediksi BMKG, puncak cuaca ekstrem terjadi pada akhir Desember 2021 sampai awal Januari 2022. Jadi kita tidak boleh lengah," katanya.
Apalagi, lanjutnya, satus siaga darurat bencana hidrometeorologi, seperti banjir, puting beliung dan tanah longsor di Mataram masih berlangsung sampai 174 hari ke depan atau sampai 30 April 2022.
"Jadi meskipun cuaca saat ini teduh dan terlihat aman-aman, kita harus tetap waspada," katanya.
Baca Juga: Banyak Batang Pohon Tersapu Saat Banjir di Lombok Diduga Akibat Pembalakan Liar
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru