Eviera Paramita Sandi
Senin, 06 Desember 2021 | 19:04 WIB
Banjir di sekitar Jalan Dewi Sri, Badung, Bali, Senin 6 Desember 2021. [Foto : Suara.com/Imam Rosidin]

Data dari BPBD Denpasar, setidaknya ada 14 titik di Kota Denpasar yang mengalami banjir dan genangan. Selain banjir, cuaca ekstrem juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan tanah longsor menimpa tiga mobil.  Saat ini petugas masih melakukan penanganan bencana tersebut.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam bencana ini. Pihaknya juga masih mendata berapa kerugian dampak dari bencana ini.

"Saat ini tidak ada korban jiwa maupun pengungsian. Untuk data kerugian, sedang didata karena cuaca ekstrem masih terus berlanjut," kata Sekretaris BPBD Denpasar Ardy Ganggas, Senin (6/12/2021).

Ardy mengatakan secara umum saat ini air mulai berangsur surut. Meski di sejumlah titik masih terjadi banjir.

Disinyalir penyebab banjir kali ini yakni curah hujan tinggi dan merata di Denpasar. Kemudian air laut sedang pasang sehingga aliran sungai dari utara tidak mengalir secara lancar ke muara-muara yang ada di pantai Denpasar.

Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar  Diana Hikmah mengatakan sejak Minggu malam hingga Senin pagi memang terjadi hujan dlebat di wilayah Bali Selatan dan Tengah. Curah hujannya sekitar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem.

Hal ini karena ada pola konvergesi yang terbentuk di wilayah Bali. Sehingga masa udara terkumpul di Bali dan berpotensi terbentuk awan hujan.

"Konvergensi adalah pola pertemuan angin di wilayah Bali. Denpasar sendiri dari data curah hujan kemarin hingga pagi sebesar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem," katanya.

Ia mengimbau warga tetap waspada cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sebab pola komvergensi ini masih ada dan berpotensi hujan lebat hingga malam nanti. Bencana yang harus diwaspadai yakni banjir dan tanah longsor.

"Tapi dua hari ke depan menurun. Ada penurunan," kata dia.

Kontributor : Imam Rosidin

Load More