SuaraBali.id - Selain menawarkan panorama alam yang tak pernah bosan di pandang mata, Lombok juga menyimpan banyak keunggulan di dalamnya. Salah satunya kuliner.
Makanan khas Lombok terkenal karena cita rasanya yang khas. Satu di antaranya adalah nasi Balap Puyung.
Kuliner khas legendaris Lombok Nasi Balap Puyung ini, sudah beken sejak 1970an. Pencetus pertamanya bernama Inaq Esun.
Menu racikan spesial Inaq Esun ini menyajikan sensasi pedas khas masakan Lombok. Pedasnya tak sama dengan masakan lain.
Makanan sederhana yang tak pernah sepi peminat. Nasi putih, ayam suwir bumbu pedas, ayam suwir kering, kacang, kedelai.
Sambalnya yang pedas khas dari cabe kering bikin sensasi menyemangati.
Inaq Esun mulai memasarkan Nasi Balap Puyung sejak tahun 1972. Sampai sekarang makin banyak orang menyukai menu ini. Outlet penjualannya ada di beberapa tempat. Di terminal Bandara Lombok pun tampak selalu ramai.
Pada awal usahanya, pada 1970an itu, Inaq Esun memasarkan masakannya dari pasar ke pasar. Keliling dengan sepeda menjajakan nasi panas dengan lauk ayam suwir pedas berbungkus daun pisang segar. Aroma daun pisang menambah kelezatannya.
Peminatnya makin banyak. Lalu pada tahun 1980 Inaq Esun mendirikan rumah makan.
Baca Juga: Menu Tersohor Khas Airkuning Jembrana, Pindang Kuning Hingga Kepiting Goreng
Lokasi rumah makan Inaq Esun tepatnya di dusun Lingkoq Daye, Desa Puyung, Kabupaten Lombok Tengah. Sekitar 30 kilometer dari Kota Mataram dan sekitar 5 kilometer dari Bandara Lombok.
Banyak pengunjung datang dari luar Lombok. Para pelancong tak keberatan memampiri kedai dalam gang ini.
"Penikmat kuliner memburu makanan enak tak peduli dalam gang," ujar seorang pemandu wisata. Tidak sedikit wisatawan yang datang lewat tengah malam. Warung Inaq Esun memang buka 24 jam.
Asal usul nama nasi balap
Label Nasi Balap mencuat lantaran cucu Inaq Esun adalah pembalap jalanan. Bersama rombongan teman teman pembalap, usai balapan selalu datang makan di warung nenek Esun.
Keadaan yang sama terus berulang. Hingga pada suatu saat, selepas balapan, tercetuslah ide untuk menamakan warung neneknya: Warung Nasi Balap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali