Susul Dyan Dilato, Dua Pejabat MGPA Mundur Sebelum Event MotoGP

SuaraBali.id - Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah dan Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto dikabarkan mengundurkan diri.

Kabar pengunduran diri ini hanya berselang sepekan setelah Sirkuit Mandalika sukses menggelar balap internasional perdana, Idemitsu Asia Talent Cup dan World Superbike (WorldSBK) pada 19-21 November 2021.

MGPA merupakan anak perusahaan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menjadi operator Sirkuit Mandalika. Diketahui sebelumnya, Head of Operation Sporting MGPA Dyan Dilato juga mengundurkan diri beberapa hari menjelang balapan World Superbike (WSBK).

Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto saat dihubungi Suara.com belum mau berkomentar banyak soal isu pengunduran dirinya tersebut.

Baca Juga: Fantastis! Ini Biaya yang Harus Dibayarkan Indonesia ke Dorna untuk Gelar MotoGP Mandalika

"Saat ini saya ngga kasih komen ya, silahkan ke Holding MGPA mas di ITDC...mohon maaf," kata Happy pada Jumat siang (3/12/2021).

Sementara itu, Managing Director ITDC, Bram Subiandoro memberikan jawaban normatif. Perubahan manajemen, kata Bram, dalam sebuah institusi adalah hal lumrah.

"Menanggapi info seputar pengunduran diri Direksi MGPA yang beredar, kami menyatakan bahwa perubahan manajemen suatu organisasi adalah sebuah hal yang wajar dan biasa terjadi. Kepastian perubahan ini masih akan melewati proses sesuai  peraturan yang berlaku," sebut Bram.

Bram menambahkan jikalau perubahan itu terjadi, hal tersebut tentu tidak akan berdampak kepada persiapan menjelang MotoGP.

"Kami memastikan hal ini tidak akan mempengaruhi operasional MGPA maupun persiapan dalam menyambut penyelenggaraan event balap motor yang akan berlangsung tahun 2022. Saat ini, persiapan balap motor tetap berjalan lancar dan sesuai jadwal," lanjutnya.

Baca Juga: Ada Catatan dari Dorna, Sirkuit Mandalika Kini Terus Diperbaiki Menjelang MotoGP

Ia mengucapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bahu-membahu mempersiapakan event sebelum MotoGP. Hal ini, menurut Bram, guna memastikan penyelenggaran event tersebut dapat maksimal.