Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 02 Desember 2021 | 20:26 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi. [Foto : Suara.com/Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Hotel-hotel di Kota Mataram tengah mempersiapkan diri menyambut MotoGP. Berbagai fasilitas mulai ditawarkan guna menarik tamu untuk menginap.

Namun ternyata berdasarkan hasil evaluasi pasca event World Superbike (WSBK), hotel-hotel kelas melati atau non-bintang ternyata belum banyak diminati pengunjung atau penonton WSBK. Hal ini menjadi perhatian serius Dinas Pariwisata Kota Mataram.

“Berdasarkan hasil evaluasi kemarin setelah WSBK, ternyata hotel-hotel kelas melati masih banyak yang belum terisi, hanya sekitar 20-30 persen yang dipakai,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, Kamis (2/12/2021).

Dalam rangka menyambut MotoGP, kata Denny, hotel-hotel kelas melati inilah yang akan menjadi prioritas. Hal ini agar peningkatan okupansi tidak hanya dirasakan oleh hotel-hotel ternama.

“Hotel non bintang atau kelas melati dan homestay masih banyak yang kosong, ini yang akan kita genjot untuk MotoGP,” sambungnya kepada awak media.

Kenyataan  ini memang berbanding terbalik dengan hotel-hotel berbintang. Untuk kelas ini, hampir terisi 100% untuk WSBK kemarin.

“Hotel bintang 3 ke atas terisi 100 persen,” katanya.

Total terdapat 4077 kamar hotel yang ada di Kota Mataram. Sekitar 1177 kamar masih digunakan untuk penanganan Covid-19.

“Yang masih bisa beroperasi 2300-an kamar, ini yang akan kita siapkan untuk menyambut motoGp,” tukasnya.

Ia menambhakan bahwa hotel-hotel semua kelas di Mataram sudah hampir siap untuk ditempati. Baik dari segi pelayanan maupun konsep yang diberikan.

“InsyaAllah sudah siap, kamar-kamar kita sudah siap. Hotel-hotel kita sudah bagus, fasilitasnya sudah bagus,” tutupnya saat ditemui di Kantor Walikota Mataram.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More