Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 03 Desember 2021 | 11:39 WIB
Wali murid dan guru yang mengalami pengeroyokan tengah dimediasi di Polsek Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) [foto: Istimewa]

SuaraBali.id - Seorang guru matematika di SMAN 1 Hu'u dikeroyok wali murid tepat di pertigaan Desa Cempi Jaya Desa Adu, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kamis (2/12/21) pukul 10:00 WITA kemarin. Peristiwa itu terjadi usai korban yang bernama  Syarifuddin (36) mencoba melerai beberapa siswa yang cekcok di depan sekolah.

Nahas, niat baik Syarifudin disalahartikan oleh wali murid yang membuatnya menjadi korban penganiayaan. Saat ini kedua belah pihak sedang dimintai keterangan.

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Ackhmad Marzuki menyampaikan peristiwa tersebut berawal ketika korban melihat siswanya ribut di depan sekolahnya. Guru Matematika ini pun menuju depan gerbang sekolah SMAN I Hu'u untuk melihat situasi usai mendengar aksi keributan antar-siswa.

"Ada siswa di depan sekolah ribut. Nah saat itu korban menyuruh siswa untuk pulang kembali ke rumah masing-masing," kata jelas Marzuki.

Baca Juga: Dikira Suara Sapi Disembelih, Ternyata Pria Ini Tewas Tergores Gerinda di Leher

Korban meminta murid untuk pulang dari sekolah. Namun salah seorang siswa SMAN 1 Hu'u berinisial S bersikeras tidak ingin pulang ke rumah. S tidak mengindahkan seruan dari guru matematikanya itu.

"Dia bersikeras memaksa untuk tetap melihat kejadian keributan antar-siswa itu. Korban berusaha keras untuk memaksakan S pulang," kata Marzuki.

Setalah dipaksa pulang oleh korban, S akhirnya pulang. Namun saat korban hendak pulang ke rumahnya, tak berselang lama, dia melihat ada keributan antara siswa kembali terjadi sekitar 100 meter dari SMAN 1 Hu'u.

"Kemudian korban menuju ke lokasi untuk membubarkan para siswa yang terlibat keributan. Akhirnya situasi kembali normal," kata Marzuki.

Usai melerai aksi keributan antar-siswa, kemudian terduga pelaku yang merupakan kakak S yang berinisial A datang menanyakan kenapa korban memaksa adiknya untuk pulang.

Baca Juga: Pengamanan MotoGP di Mandalika Perlu 5 Kali Lipat, Tambahan di Air Dan Udara

"Terduga pelaku ini menanyakan kenapa adiknya dikasari dan beradu cekcok mulut dengan korban," kata Marzuki.

Sebelumnya, S tidak terima dan sempat beradu mulut dengan korban, kemudian datang membawa keluarganya. Di lokasi tersebut langsung terjadi insiden pemukulan tersebut.

Korban mendapat pemukulan ke arah badan sebanyak lebih dari satu kali oleh orangtua S. Akibatnya, korban mengalami luka bengkak di bagian wajah dan badannya. Setelah pengeroyokan itu, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke Polsek Hu'u.

"Setelah menerima laporan korban. Anggota Polsek Hu'u berangkat menuju rumah pelaku dan mengamankan para pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut," pungkas Marzuki.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More