Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Desember 2021 | 11:44 WIB
Bentrok di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali, Rabu (1/12/2021).[Foto : Tangkap Layar Instagram / @ceritabaline

SuaraBali.id - Bentrok terjadi di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, Bali, sekitar pukul 09.00 WITA. Aksi bentrok ini melibatkan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali bersama Front Rakyat Indonesia untuk west Papua saat hendak menggelar demo pada Rabu (1/12/2021).

Kejadian ini bermula Saat itu, massa aksi sedang berjalan dari titik kumpul di Parkir Timur Lapangan Renon menuju Konjen AS. Dalam perjalanan menuju titik aksi di Konjen Amerika Serikat terjadi bentrok.

Kejadian ini pun viral di media sosial, dimana di dalam video yang beredar terlihat massa melempar batu di jalan raya Puputan, Renon tepatnya di depan Casa Bunga Resto.

Yesaya, Koordinator Aksi AMP Bali mengatakan sebenarnya aksi yang dilakukan merupakan aksi damai. Kemudian saat berjalan menuju titik aksi ada pengadangan dari Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Bali Sentuh Rp20 Ribu Per Liter, Pedagang Mengeluh

"Aksinya damai, beberapa hari lalu kami masuk surat ke Polda, LBH juga, aksinya tadi pagi titik kumpul mau menuju ke titik aksi. Di pertengahan ada pengadangan," katanya.

Ia mengaku tak tahu tiba-tiba PGN dengan jumlah sekitar 20 orang mengadang mereka dan memicu bentrok antara keduanya.

Saat itu ia menyebut ada pihak kepolisian. Namun menurutnya, polisi tak maksimal dalam mengamankan demo.

"Mereka mengadang dan polisi tak mengamankan. Kami bilang ke polisi untuk diamankan masih jalan, secara damai tapi terus diadang, kami kesal," katanya.

Akibat bentrok itu, kata dia, sejumlah kawannya mengalami luka-luka.

Baca Juga: 13 Mahasiswa Papua Bali Terluka Usai Bentrok Dengan PGN di Denpasar, Ini Kronologinya

"Kami harapannya, soal aksi kami terus menuntut menyampaikan aspirasi. Pihak kepolisian jangan pro sebelah dan menjadi penengah dan mengamankan kita," kata dia.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder menyebut bentrokan terjadi karena saling ejek. Pihaknya kemudian mengamankan di antara kedua massa dengan menurunkan sekitar 80 personel.

Ia mengaku pihaknya sudah melakukan pengamanan sesuai prosedur. Kemudian terjadi aksi lempar batu antara keduanya.

"Polisi di tengah, dan mereka sempat lempar batu. Langsung kita bubarkan dan langsung hujan," kata dia.

Ia mengatakan tak ada yang diamankan dalam bentrok ini. Ia mempersilakan kedua pihak melapor ke polisi jika ada yang dirugikan.

"Harapannya Ke depan kita pendekatan, tokoh dipanggil untuk dibicarakan. Setiap ada penyaluran pendapat harus mentaati aturan," katanya.

Panglima PGN Komando Wilayah Bali, Gus Yadi mengatakan pihaknya datang untuk mencegah peringatan kemerdekaan Papua Barat di Bali. Menurutnya bentrokan terjadi karena ada pembubaran dengan aksi itu.

"Kita aksi bela negara untuk mencegah dia tak merayakan kemerdekaan Papua,” katanya.

Ia mengaku sejumlah anggotanya terluka dan sekarang masih pendataan. Dalam waktu dekat ia berjanji akan melaporkan hal ini ke Polda Bali.

"Kita akan melapor ke Polda Bali, menambah yang kemarin.  Kita akan melapor ke polri juga," katanya.

Kontributor : Imam Rosidin

Load More