Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Desember 2021 | 13:37 WIB
ILUSTRASI - Pedagang sembako memperlihatkan stok minyak goreng kemasan [Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry]

SuaraBali.id - Harga minyak goreng di Bali terus meningkat cukup signifikan dalam beberapa waktu belakangan. Kenaikan harga minyak goreng ini dimulai sejak hari raya Galungan lalu.

Akibatnya banyak pedagang kuliner kecil yang mengeluh karena dampaknya kepada produk dagangannya.

Pun demikian dengan pedagang di Jembrana. Dari pantauan di Pasar Umum Negara, harga minyak goreng sawit super dalam kemasan rata-rata naik sebanyak Rp. 4000/liter. Dari Rp. 16.000 menjadi Rp.20.000 per liter.

"Harga minyak goreng super naiknya empat ribu rupiah. Harganya naik pada saat menjelang Hari Raya Galungan," terang Ibu Muliada salah seorang pedagang sembako Selasa (30/11/2021) sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.

Meskipun harga mengalami kenaikan, namun stok minyak kelapa di pasaran masih aman. Barang tidak mengalami kelangkaaan. Kenaikan harga minyak goreng ternyata berdampak ke sektor usaha kecil dan menengah.

Salah satu pedagang kopi dan donat Zaky mengaku sangat berdampak terhadap kenaikan harga minyak goreng saat ini. Zaky mengaku pasca naiknya harga minyak goreng perpengaruh terhadap produksi kuenya.

"Setelah minyak goreng harganya naik, tentunya berdampak kepada produksi kue. Untuk itu dirinya berharap kepada pemerintah agar segera mencari jalan keluar untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak goreng tersebut, sehingga produksi usaha kuenya bisa normal," ungkapnya.

Load More