SuaraBali.id - Seorang putra Bali bernama Kolonel CKM dr. Made Mardika SpPD, MARS, FINASIM menjadi dokter Kepresidenan RI dan mendapat anugerah Satya Lencana Wira Karya sebagai dokter pribadi Wakil Presiden RI dan Anggota Tim Kepresidenan.
Seperti diketahui tak banyak putra Bali dengan prestasi yang berada di lingkungan Kepresidenan RI. Kalaupun ada, jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Selain karena dedikasi dan kontribusi, posisi itu juga dipengaruhi hoki. Salah satunya adalah Kolonel CKM dr. Made Mardika.
Ia pun bukan sekadar anggota biasa. Prestasinya cukup luar biasa Istana dan merupakan satu-satunya orang Bali dengan posisi yang diperhitungkan pejabat kelas atas.
Kini ia ditunjuk sebagai Direktur Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pusat Kesehatan Angkatan Darat, sebelumnya sejak tahun 2020 lalu menjabat Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana. Made Mardika pun berpotensi mendapat pangkat bintang satu.
Menurutnya saat wawancara Selasa (23/11/2021) di kantor barunya, di Denpasar, ada tiga hal yang membuatnya mencapai titik itu. Salah satunya adalah menikmati tiap tugas.
"Loyal kepada pimpinan, bekerja dengan baik dan menikmati setiap tugas yang diberikan, dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya pria asal Desa Perean, Baturiti, Tabanan ini seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Sikapnya ini juga selalu diterapkan selama menjabat Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana dengan wilayah teritorial Bali, NTT dan NTB. Di Bali, dia bertemu rekan kerjanya saat di Istana Kepresidenan yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang menjabat Pangdam IX/ Udayana, MSc.
Melesatnya karier CKM dr. Made Mardika dimulai tahun 2009, dia menjadi orang dalam istana Kepresidenan RI karena menjadi salah satu Dokter Kepresidenan sehingga dianugerahi Satya Lencana Wira Karya sebagai dokter pribadi Wakil Presiden RI dan anggota Tim Dokter Kepresidenan.
Ia pun mempunyai peran yang strategis yakni memastikan keamanan makanan dan minuman yang hendak disantap Wapres, sehingga ia selalu melekat dengan RI 2, termasuk saat kunjungan ke luar negeri.
Alumni SMAN 1 Denpasar tahun 1986 itu menuturkan, pernah meladeni dua Wakil Presiden yakni Boediono yang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014 dan Jusuf Kalla yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada tahun 2014-2019.
Pada tahun 2016-2019 juga pernah menjabat Kepala Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia, Makassar. Selanjutnya pada awal tahun 2020, saat pandemi Covid-19 merajalela, dia bertugas di kampung halaman, Bali menjadi Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana dengan wilayah kekuasaan Bali, NTT dan NTB.
Pindahnya Mardika ke Kodam Udayana itu bersamaan dengan pindahnya Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, MSc. yang kemudian menjabat Pangdam IX/ Udayana.
Jabatan Kakesdam diemban Mardika penuh dengan sukacita hingga jelang akhir masa tugasnya. Loyalitasnya terhadap pimpinan dan satuan tak usah diragukan lagi. Dia bukan tipe pejabat yang gemar di balik meja kantor dan main tunjuk.
Dia adalah orang lapangan. Saat sejumlah pejabat bungkam soal fakta Covid-19, dia justru berani bicara tentang data dan fakta seputaran Covid-19 di Bali.
Hal itu membuat fotonya kerap muncul di halaman depan koran, dan situs online. Dedikasi yang tinggi kepada negeri membuatnya ingin berbuat optimal dalam menangani pandemi.
Dia juga berhasil menjadikan Kesdam IX/ Udayana sebagai corps kesehatan pertama di Indonesia yang mencanangkan vaksinasi untuk kalangan anak usia 12 tahun sampai 17 tahun.
Selain itu ia juga menggerakan pasukan untuk menggelar layanan vaksinasi di tempat umum. Bukan saja urusan kesehatan, sesekali dia juga memimpin Kesdam IX/ Udayana untuk membagikan sembako untuk warga kurang mampu.
Ia pun hadir dalam setiap tahap penanganan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah dalam menangani pandemi di Bali. Soal loyalitas, dia tak usah diragukan lagi.
dr Made Mardika disebut kolonel paling setia dan dekat mendampingi Pangdam Mayjen Maruli dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Mulai dari rapat virtual hingga petang dan turun ke lapangan untuk mengawasi vaksinasi.
Kini pandemi, khususnya di Bali, telah melandai. Kabarnya, Kolonel Mardika akan ditugaskan menjadi Dirbinlitbang Puskesad.
"Baru pemantapan. Sekarang sudah eligible (berhak) untuk bintang satu," ujar Alumni Fakultas Kedokeran Universitas Udayana ini.
Berita Terkait
-
Tabanan Berpeluang Jadi KaTa Kreatif, Menparekraf Dorong Ikuti Program Uji Petik
-
Mobil Hitam Melaju di Jalanan Bikin Salah Fokus, Ada BH Nyangkut di Pintu
-
1.500 Pengunjung Padati DTW Jatiluwih, Cuan Datang Saat World Water Forum 2024
-
Dapat Pengakuan UNESCO, Subak Desa Bengkel Jadi Percontohan Penerapan Ekohidrologi
-
Nasib Tragis Turis Amerika di Bali, Terkubur Saat Sedang Tidur Lelap
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang