SuaraBali.id - Cerita rakyat suatu daerah yang melegenda memang selalu menarik untuk dibahas. Pulau Bali khususnya memiliki banyak sekali cerita rakyat. Salah satunya adalah asal mula terciptanya Gunung Agung dalam cerita rakyat Bali Gunung Agung.
Gunung Agung adalah gunung tertinggi di Pulau Bali yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl. Gunung ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Ini ditambah dengan keberadaan Pura Besakih sebagai pura terbesar di Bali yang terletak di lereng gunung membuat Gunung Agung makin dikenal.
Asal Mula Gunung Agung
Dalam lontar Raja Purana Sesana disebutkan suatu ketika Dewa Hyang Pasupati mencabut Puncak Gunung Mahameru di India. Ia kemudian menaruhnya di Pulau Jawa agar Jawa Dwipa menjadi stabil.
Puncak Gunung Mahameru yang diambil itu dan diletakkan di tanah Jawa lalu diberi nama Gunung Semeru. Kini yang dikenal sebagai gunung tertinggi di Jawa.
Konon saat itu Bali Dwipa (sebutan ketika itu) keadaannya juga tidak stabil ibarat perahu tanpa nahkoda, goyang tidak tentu arah. Pada saat itu di Bali Dwipa hanya terdapat Gunung Lempuyang di bagian Timur, Gunung Andakasa di sebelah Selatan, Gunung Batukaru di tepi Barat, dan di posisi Utara ada Gunung Pucak Mangu.
Melihat kondisi yang demikian ini, Dewa Pasupati kemudian memerintahkan para dewa untuk memindahkan pucak semeru ke Bali Dwipa agar wilayah ini menjadi stabil.
Gunung Semeru diangkat dan di taruh di punggung Bedawang Nala. Naga Ananta Boga, Naga Taksaka, dan Naga Basuki, lalu mengikat punggungnya gunung sehingga puncak Gunung Semeru berhasil diterbangkan ke Bali Dwipa.
Pada saat di terbangkan ke Bali Dwipa ketika akan diturunkan sempat ada bongkahan kecil gunung yang terjatuh. Bongkahan yang dimaksud menjadi Gunug Batur. Akhirnya puncak Gunung Semeru ditempatkan di bagian Tumur Bali Dwipa diberi nama Gunung Tohlangkir yang kini terkenal dengan nama Gunung Agung.
Baca Juga: Mal Baru di Denpasar Dibangun, Disebut Terbesar di Bali Dan Serap 2 Ribu Tenaga Kerja
Setelah Gunung Tohlangkir berdiri gagah, maka keadaan Bali Dwipa menjadi stabil. Dewa Pasupati di Semeru kemudian memerintahkan 3 orang putranya untuk beristana di Bali Dwipa. Putra adalah Hyang Gnijaya ditugaskan beristana di Gunung Lempuyang, Hyang Putranjaya beristana di Gunung Agung, dan Dewi Danuh beristana di Gunung Batur.
Sejak saat itu di Bali Dwipa memiliki Trilingga Giri (3 gunung). Selanjutnya, agar menjadi lebih sempurna dan bali kertha, maka Dewa Pasupati memerintahkan lagi putra-putranya yang lain beristana di Bali Dwipa.
Mereka adalah Hyang Tumuwuh menjaga di Gunung Watukar, Hyang Manik Gumawang di Puncak Mangu atau Puncak Beratan, Hyang Manik Galang di Pejeng dan Hyang Tugu di Gunung Andakasa. Sementara Naga Basuki ditugaskan mendampingi Hyang Putranjaya di Gunung Tohlangkir.
Sejak saat itu di Bali kemudian dikenal adanya Sapta Lingga Sari, yakni 7 istana yang selaras dengan konsep ajaran paweda sebagai istana putra-putri Dewa Pasupati.
Maka dari itu, hingga saat ini Gunung Agung dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Masyarakat Bali menjadikan gunung ini sebagai tempat keramat yang disucikan atau disakralkan.
Masyarakat Hindu di Bali juga mempercayai kalau Gunung Agung dihuni oleh salah satu putranya Dewa Pasupati, yakni Hyang Putranjaya didampingi oleh Naga Basuki. Tak heran jika seringkali Gunung Agung ini diidentikkan dengan sosok naga yang menghuni Gunung Agung.
Gunung Agung juga dijadikan objek pendakian. Bagi mereka yang akan mendaki Gunung Agung hendaknya menyucikan diri, pikiran dan perbuatan, dan tidak boleh berperilaku kotor atau sembarangan. Jika ini dilakukan maka akan berakibat fatal bagi yang melanggarnya.
Tag
Berita Terkait
-
WNA Korea Selatan yang Hilang Di Gunung Agung Ditemukan Tewas di Jurang Berbatu
-
Karya Aci Purnama Kasa, Jalur ke Pura Pengubengan Ditutup Sementara
-
Sempat Terkendala Cuaca Ekstrim, Tim SAR Lanjutkan Proses Evakuasi Jenazah di Gunung Agung
-
6 Potret Tempat Pernikahan BCL & Tiko Aryawardhana: Super Mewah dengan View Gunung Agung, Ini Prediksi Harganya
-
Toko Buku Gunung Agung Masih Cuci Gudang, Beli 3 Produk Ini Cuma Bayar 1
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali