SuaraBali.id - Pembangunan di Bali berlanjut, meski masih dalam pandemi covid-19, Bali masih menjadi magnet tersendiri bagi pengusaha. Terbaru akan dibangun sebuah mal yang berlokasi di kota Denpasar dengan nilai investasi yang fantastis yakni Rp 800 Miliar.
Mal ini diprediksi akan bisa beroperasi pada tahun 2022 dan bisa menyerap 2 ribu tenaga kerja lokal di Bali. Mal ini adalah proyek dari Kawan Lama Group yang sebelumnya grup ini telah menghadirkan mal Living World di Alam Sutera, Tangerang pada 2011 disusul dengan Living World Pekanbaru pada 2018.
Sugiyanto Wibawa, Business Development Director Kawan Lama Group mengatakan Kawan Lama Group segera merampungkan proyek mal Living World ketiganya di Kota Denpasar, Bali, yang saat ini sudah memasuki tahap finishing ditandai dengan upacara Topping Off pada hari Jumat, 22 Oktober 2021 lalu.
Dengan nilai investasi yang besar, proyek ini berdiri di atas lahan seluas ±3,5 hektar dengan luas bangunan mal dan area parkir sekitar 120.000 m2 direncanakan untuk mulai beroperasi pada akhir tahun 2022.
Berbeda dari mal kebanyakan, Living World Denpasar Bali akan berfokus pada tenant di segmen home living, home improvement, & lifestyle seperti ACE, INFORMA, Krisbow, Toys Kingdom, hingga Pet Kingdom. Memiliki gross floor area lebih dari 120.000 m2 dengan commercial area lebih dari 50.000 m2, dan hingga 400 toko yang dihadirkan, Living World Bali akan menjadi mal terbesar di Pulau Bali yang diperkuat dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment yang terlengkap di Ibukota Bali, Denpasar.
Selain itu, Living World Bali menghadirkan keindahan dan keunikan arsitektur bernuansa tradisional Bali yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe & entertainment.
Mulai dari zona khusus “Asian Market” yang sangat kental dengan budaya Bali, baik dari arsitektur dan hadirnya beragam produk UMKM Bali.
Meski dalam keadaan pandemic, Kawan Lama Group optimis dalam merampungkan pembangunan. Pasalnya, menurut data yang disampaikan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), meskipun cenderung lambat, tetapi tingkat kunjungan pusat perbelanjaan di berbagai daerah naik secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi saat ini.
Bahkan setelah PPKM mulai dilonggarkan, awal bulan Oktober lalu APPBI mencatat rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat hingga 40% dari kondisi normal sebelum pandemi.
Terlebih lagi, menurut data APPBI Bali, dari total 14 pusat perbelanjaan di Bali tingkat kepatuhan implementasi PeduliLindungi sudah mencapai lebih dari 80% , yang semakin memantapkan langkah Kawan Lama Group untuk terus berinvestasi.
“Kami optimis terhadap dukungan pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, serta program percepatan vaksinasi yang telah menjangkau lebih dari 50% penduduk Indonesia untuk vaksin dosis pertama akan membantu bisnis mal untuk segera pulih. Seiring dengan hal tersebut, berbagai strategi pun kami lakukan, salah satunya dengan pemilihan lokasi Living World Denpasar yang strategis di sekitar kawasan pemukiman dan di jalur arteri lintasan antara bandara menuju berbagai kawasan wisata favorit,” ungkapnya sebagaimana tertulis dalam rilisnya.
Sedangkan Jannywati, Mall Director & Design Development Kawan Lama Group, menambahkan, secara keseluruhan, Living World menerapkan konsep circular economy, salah satunya melalui program energy saving kelistrikan yang diterapkan dalam smart design building ini setara dengan pengurangan gas emisi CO2 hingga 3.280 Ton per tahun.
Hal ini sejalan dengan komitmen Kawan Lama Group untuk mengembangkan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable businesses), dan juga target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20% pada tahun 2030.
“Kami harap kehadiran Living World Bali dapat memberi kontribusi untuk kebangkitan geliat ekonomi di Bali, termasuk bagi UMKM di Kota Denpasar dan sekitarnya. Kami memproyeksikan, kehadiran mal ini akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal. Lokasi mal yang strategis serta kelengkapan fasilitas di mal ini akan memacu pertumbuhan nilai usaha ritel serta penyerapan tenaga kerja,” pungkas Theresia Setiadjaja, Mall Director Kawan Lama Group.
Berita Terkait
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
-
BRI Liga 1: Bekuk Bali United, Strategi Khusus PSBS Biak Diungkap Pelatih
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran