SuaraBali.id - Adanya aturan syarat masuk Bali dengan wajib swab test PCR dikeluhkan pelaku pariwisata di Gianyar, Bali. Menurutnya aturan tersebut perlu ditinjau ulang.
Hal ini diungkapkan oleh CEO Taman Safari Group Indonesia, Daniel Hartono saat ditemui Senin (25/10) di Bali Safari and Marine Park Gianyar. Sebagai pengelola wisata di Bali ia menilai kebijakan tersebut kurang tepat.
Menurutnya, kewaspadaan tetap harus dilakukan. Namun kebijakan yang terkesan dipaksakan ini dinilai kurang pas.
Persyaratan ini dinilai memberatkan, bahkan terkesan ada kemunduran. Sebab saat PPKM level IV sebelumnya, syarat masuk Bali cukup tes antigen.
Namun setelah turun level menjadi II, syarat masuk Bali justru diperketat.
"Kita mengertilah kebijakan pemerintah. Tapi pemberlakuan tes PCR, terus terang memberatkan. Dari antigen ke PCR, selisihnya bisa dipakai nginap dan makan. Itu memang memberatkan. Harapan saya agar itu ditinjau ulang," ujarnya seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.
Diakui, pemberlakuan tes PCR ini berpengaruh pada tingkat kunjungan. Sejak dibuka 11 September 2021, rata-rata kunjungan per hari sekitar seratusan wisatawan domestik.
Namun ketika ada kebijakan PCR tersebut, kembali terjadi penurunan.
"Ya sekitar 10% turun," ujarnya didampingi General Manajer Jennifer Suryadi.
Namun demikian, operasional dan perawatan terhadap satwa dipastikan tidak ada pengurangan. Daniel optimis pandemi akan segera berakhir.
"Kita tahu badai pasti berlalu, maka itu kita tetap merawat tempat konservasi ini," jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Harapannya, awal Tahun 2022 pemerintah memberikan kemudahan bagi turis internasional berlibur ke Bali.
"Karena dampaknya ke masyarakat Bali, sumber penghasilan utama dominan dari pariwisata. Seperti yang saya lihat sendiri di Renon, banyak mobil mewah harus berdagang macam-macam. Dan saya dengar itu mantan pemilik travel agent," ungkapnya.
General Manajer Bali Safari and Marine Park, Jennifer Suryadi menambahkan bahwa pasca dibuka kembali tanggal 11 September 2021 lalu, jumlah kunjungan ke taman satwa yang berlokasi di Jalan Bypass Ida Bagus Mandra, Desa Serongga, Gianyar, rata-rata 100 hingga 200 orang per harinya.
"Kalau weekend dan tanggal merah bisa meningkat dua kali lipat, dan didominasi wisatawan domestik," ujarnya.
Berita Terkait
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
-
BRI Liga 1: Bekuk Bali United, Strategi Khusus PSBS Biak Diungkap Pelatih
-
Bali Jadi New Singapore Dan New Hong Kong Jadi Ramai, Sekjen Gerindra Klarifikasi Ucapan Prabowo
-
Penjelasan Gerindra Soal Ucapan Prabowo Mau Buat Bali Jadi The New Singapore
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Perbekel Bongkasa Terjaring OTT Polda Bali, Diduga Korupsi Dana Pembangunan Pura
-
Nicholas Saputra Buka Kafe di Ubud, Seperti Ini Isinya
-
Ada Potensi Gas Beracun, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawasan Gunung Iya
-
Paus Sperma Terdampar di Sumba Timur, BSKDA Berharap Tak Dikonsumsi Masyarakat
-
Ayah Kandung di Mataram Laporkan Anak Gara-gara Kasurnya Dijual Untuk Bayar Utang