Scroll untuk membaca artikel
Dinar Surya Oktarini
Rabu, 29 September 2021 | 11:30 WIB
Anggota TNI mengarahkan kendaraan saat penerapan sistem ganjil genap di Jalan Raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

SuaraBali.id - Penerapan sistem ganjil genap di Badung Bali dinilai belum tepat dalam kondisi saat ini. Pasalnya masyarakat baru akan mulai menggerakan ekonomi kembali. 

Ketua Komisi II DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti di Badung mengusulkan penerapan Ganjil Genap tepat diterapkan pada saat Bali telah benar pulih atau wisatawan kembali ramai berkunjung.

Ia mengamati saat ini secara detail masyarakat secara umum belum begitu paham sepenuhnya terkait penerapan di lapangan.

"Mungkin hanya mengetahui Ganjil Genap saja, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini tentu membuat masyarakat sedikit takut. Karena saat ini, bisa saja masyarakat yang dulunya memiliki sepeda motor dua sampai tiga unit. Tetapi dalam kondisi saat ini membuat masyarakat tidak memiliki lagi sepeda motor dalam jumlah tersebut. Sehingga menyebabkan mereka menjadi takut bergerak. Kami tentu meminta dapat dipertimbangkan kembali," paparnya, Senin (27/9).
 
Selain itu, menurutnya, jika melihat fakta di lapangan dalam kondisi Pandemi sekarang ini tamu yang berkunjung belum maksimal sehingga dapat dikategorikan arus lalu lintas masih lengang.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dukung Wisata Bali Dibuka Kembali Secara Perlahan

"Karena jika dilihat sampai saat ini kondisi di daerah Kuta misalnya masih sangat dapat dikendalikan," cetusnya.
Namun ketika kondisi pariwisata telah ramai seperti saat bulan Desember, kata dia, mungkin penerapan ganjil genap itu perlu dipertimbangkan.

Load More