Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 31 Agustus 2021 | 17:47 WIB
Ilustrasi pernikahan adat Bali. [villaniyatibali/Pixabay]

Kedua belah keluarga memilih hari baik sesuai dengan kalender Hindu Bali, hari baik ini dimulai dari calon mempelai pria datang untuk nyedek (memberitahukan) dan hari melangsungkan pernikahan sesuai hari yang disepakati.

Dengan pemilihan hari baik ini diyakini dapat memberikan kelancaran saat upacara berjalan dan kehidupan mereka sebagai suami istri setelah berumah tangga nantinya.

Ngekeb

Dalam pawiwahan, ngekeb adalah proses mempersiapkan calon pengantin wanita, seperti melakukan luluran. Upacara ngekeb bertujuan untuk mempersiapkan mental calon pengantin dan berdoa kepada Sang Hyang Widhi agar dianugerahkan kebahagiaan lahir dan batin.

Baca Juga: Viral Bade Upacara Ngaben di Bali Terseret Ombak Sampai Pulau Kangean Sumenep

2. Penjemputan Calon Mempelai Wanita

Mempelai wanita dijemput oleh mempelai laki-laki untuk di bawa ke rumah mempelai laki-laki. Saat penjemputan calon mempelai wanita sudah siap dengan mengenakan pakaian tradisional wanita Bali diselimuti kain kuning tipis dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Kain kuning tersebut mengandung filosofi calon mempelai sudah siap meninggalkan masa lajangnya menuju ke masa berumah tangga.

Mungkah Lawang

Utusan dari calon mempelai laki-laki datang untuk mengetok pintu kamar calon pengantin wanita, dibarengi tembang-tembang Bali yang mengisyaratkan akan kedatangan pihak laki-laki, meminta agar dibukakan pintu, yang kemudian calon mempelai wanita di bawa ke rumah kediaman mempelai laki-laki.

Baca Juga: Hambali Bom Bali Disidang di Guantanamo, Pengacara Ragu Bisa Dapat Keadilan

Messegeh Agung

Load More