Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Rabu, 25 Agustus 2021 | 11:17 WIB
Kericuhan warga dan anggota TNI Buleleng berakhir. [Berita Bali/Istimewa]

Bahkan, kata Arta, terdapat lima warga yang mengalami luka akibat insiden itu, dan tiga orang dari hasil visum lukanya cukup parah.

"Saya harap dari pertemuan tadi, ada upaya damai dan sesuai harapan bersama. Tidak mungkin masyarakat mengkeroyok Dandin. Ini harus diluruskan untuk nantinya membersihkan nama desa kami agat tidak jelek," ujar Arta.

Sementara itu, Dandim Letkol Inf Windra menegaskan jika persoalan ini sudah tidak ada masalah.

"Jadi, persoalan ini bagi saya sudah tidak ada masalah. Demi bangsa dan Negara, kami siap melakukan yang terbaik," tegas Letkol Int Windra Lisrianto dilansir dari Berita Bali, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Ricuh Warga dan TNI, Dandim Buleleng Benjol dan Jalani Visum

Usai mediasi di Polres Buleleng, dilanjutkan dengan upaya mediasi tertutup di Desa Sidetapa dengan langsung menghadirkan oknum warga yang berselisih saat insiden terjadi. Dari mediasi berlangsung di desa Sidetapa, akhirnya persoalan ini berakhir damai.

Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto menjelaskan, hasil mediasi di Desa Sidetapa berjalan lancar. Dari Kodim 1609/Buleleng telah mengakui adanya kekeliruan, sehingga kedepan tidak akan ada persoalan ini berkembanng lagi di masyarakat.

"Nanti laporan akan dicabut pak Dandim, sekarang masih kami konsep. Warga hanya minta, kalau ada kegiatan swab agar lebih dulu diberitahu jauh-jauh hari dan tidak dengan upaya paksa. Nanti laporan dicabut dengan surat pernyataan bermaterai," pungkas AKBP Andrian.

Rencananya, Letkol Inf Windra yang menjabat Dandim Buleleng bakal mencabut laporannya ke Polres Buleleng dalam waktu dekat ini, setelah mediasi ini menemukan kata damai. Diharapkan, persoalan ini tidak berlanjut yang berdampak pada situasi kamtibmas di wilayah Buleleng.

Baca Juga: TNI Buka Suara soal Video Viral Pengeroyokan Warga Buleleng

Load More