SuaraBali.id - Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Buleleng akhirnya membekuk NS, warga dari Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Pria 47 tahun itu dilaporkan oleh anaknya yang menjadi korban pencabulan selama 4 tahun.
Selain di rumah korban, aksi ayah cabuli anak kandung itu juga dilakukan di sejumlah penginapan. Sang anak diduga merasa tertekan akibat ulah bejat yang dilakukan ayah kandungnya NS sehingga dengan berani mengadukan perbuatan ayahnya tersebut.
Dilansir dari Beritabali.com, kasus pencabulan anak ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Buleleng.
Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, kasus pencabulan yang dilakukan seorang ayah terhadap anak kandungnya menjadi perhatian serius, apalagi kasus ini baru berani dilaporkan oleh korban setelah 4 tahun dalam tekanan.
“Pelaku melakukan bujuk rayu dan upaya paksa kepada anak kandungnya, selama 4 tahun untuk melayani keinginannya, pelaku melakukan itu pada saat istri pelaku tidak ada di rumah. Korban selama 4 tahun tidak berani melaporkan kelakuan ayahnya dan kemarin memberanikan diri membuat laporan ke Polres Buleleng,” papar Kapolres, Rabu (18/8/2021).
Kapolres menyebutkan, perbuatan yang dilakukan pelaku itu dilakukan sudah tak terhitung. Setiap mendapat kesempatan selalu memaksa anaknya untuk melayani dengan alasan agar tidak salah pergaulan.
“Alasan dan bujuk rayu pelaku agar anaknya tidak terkontaminasi pergaulan bebas makanya dari pelaku ini memberikan bujuk rayu supaya tidak melakukan persetubuhan dengan orang lain, tetapi dengan pelaku sendiri,” ujar Kapolres Buleleng.
NS yang mengaku bekerja secara serabutan mengakui telah melakukan persetubuhan dengan anak pertamanya itu, tentunya tanpa sepengetahuan sang istri dan selalu memanfaatkan kesempatan bila istrinya berjualan ke pasar.
“Ya, ini nasib namanya, setiap ada kesempatan saya lakukan, merayunya seperti orang pacaran,” ucap NS.
Baca Juga: Parah! Ayah di Padang Cabuli Anak Kandung Usia 4 Tahun
Ia ditangkap polisi dari Polres Buleleng pada malam hari. Di mana awalnya pelaku mencari korban yang berada di Denpasar. Lantaran merasa ketakutan, korban kemudian melapor ke Polres Buleleng hingga kemudian pelaku yang tidak lain ayah kandungnya sendiri itu ditangkap polisi di sekitar rumahnya.
Atas ulahnya itu, NS dijerat dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2014 Perubahan atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun.
Karena pelakunya adalah orang tua kandung, maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana.
Berita Terkait
-
Parah! Ayah di Padang Cabuli Anak Kandung Usia 4 Tahun
-
Edan! Pria Surabaya Ini Kencani Emak-emak Banyuwangi, Lalu Cabuli Anaknya
-
Cabuli Remaja di Jembatan, MR Terancam Hukuman Penjara 15 Tahun
-
Kadus di Tulang Bawang Cabuli Keponakan Berkali-kali, Ancam Bunuh Korban Jika Melapor
-
Miris! Pengasuh Pesantren di Ponorogo Diduga Cabuli Santriwati Bertahun-tahun
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran