SuaraBali.id - Bertempat di halaman Kantor Gubernur Bali di Denpasar, pada Kamis (19/8/2021) diluncurkan Gerakan Mobil Masker untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraBali.id, dari kantor berita Antara, seremoni dilakukan dengan pemecahan kendi di moncong mobil oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito. Dan dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Ganip Warsito menyatakan Bali menjadi lokasi peluncuran karena keberadaannya sebagai daerah tujuan wisata, sekaligus menjadi ikon untuk Indonesia di mata dunia.
Setiap wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali akan mendapatkan bantuan sebanyak 50.000 masker. Bantuan dengan jumlah yang sama juga akan diterima oleh pihak pemerintah provinsi. Kemudian selanjutnya akan didistribusikan di pusat-pusat aktivitas masyarakat.
Sementara itu, 14 mobil masker dan relawan yang bertugas siap membagikan 500 ribu masker di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali. Dalam periode sebelumnya, Bali juga telah mendapatkan bantuan masker dari BNPB sejumlah 500 ribu masker.
"Tujuan dari gerakan ini adalah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan edukasi, dan melaksanakan mitigasi dalam penegakan disiplin protokol kesehatan COVID-19," ungkap Ganip Warsito dalam acara peluncuran Gerakan Mobil Masker di halaman Kantor Gubernur Bali itu.
Sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional, Ganip Warsito berharap dukungan ini dapat membantu pemerintah daerah untuk menguatkan dan mengendalikan penyebaran COVID-19 di Pulau Dewata.
"Penggunaan masker adalah menjadi proteksi diri yang paling mudah dilakukan. Tetapi dibutuhkan kesadaran, pemahaman dan ketaatan," tandasnya.
"Teman-teman media kami harapkan untuk tidak henti-hentinya membantu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya penggunaan masker ini," imbuh Ganip Warsito.
Baca Juga: Bali Dikabarkan Akan Menerima Wisman Mulai September Mendatang?
Pihaknya berharap Gerakan Mobil Masker dapat bermanfaat bagi semuanya untuk menjaga dan mengembalikan Bali menjadi tujuan wisata utama dunia.
Sedangkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan memang harus tetap dijaga.
"Melalui gerakan ini, akan menyasar seluruh ruang publik di wilayah Bali. Selamat pada kita semua, mudah-mudahan upaya yang kita lakukan hari ini akan mempercepat Bali untuk bisa lepas dari pandemi COVID-19," demikian tutup Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Berita Terkait
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Aceh Tamiang Mencekam: Ferry Irwandi Menangis Harap Bantuan, Minta Warga Terus Bertahan
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
10 Film Paling Banyak Dicari di Google Indonesia 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran