SuaraBali.id - Bisnis di bidang kuliner dalam masa pandemi COVID-19 menjadi salah satu pilihan warga untuk mempertahankan kondisi ekonomi. Berbekal pengetahuan, latihan, serta padu padan penerapan di lapangan menjadikan lahan ini terus bersemi di Pulau Dewata.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Zakiya Mustain (30) asal Negara, membuka usaha kuliner warung kopi dan makanan camilan sejak 2016 yang dinamakan Ireng Kopi.
Ia memiliki tekad mempertahankan usaha miliknya di saat ekonomi masyarakat tengah terpuruk. Jalan yang ditempuhnya adalah berkreasi menyediakan menu baru.
Pilihan pemilik kedai yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Jembrana ini adalah membuat donat. Alasannya, banyak yang menyukai penganan itu. Mulai anak-anak, remaja, sampai orang tua.
"Dengan pengalaman saya saat masih bekerja di salah satu perusahaan donat ternama di Denpasar, saya bawa ilmunya ke warung usaha saya, dengan menyediakan menu donat," ungkap Zakiya Mustain di awal pekan ini (9/8/2021).
Dengan citarasa ala mal, belum ada di Jembrana, namun diberi harga sangat terjangkau, produknya meluncur. Diberi nama sebagai Ireng Donat.
Untuk strategi promosinya, ia membuat paket promosi ke perkantoran, ke sekolah dan memberikan sejumlah paket Ireng Donat kepada tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga di RSU Negara.
Lantas pemasarannya, selain menjual langsung di gerai Ireng Kopi, Zakiya Mustain juga memasarkan secara online. Banderol Ireng Donat per setengah lusin adalah Rp37.000.
"Saya lihat di Kota Negara belum ada donat dengan rasa istimewa seperti buatan perusahan donat ternama. Selain itu donat ini merupakan makanan favorit masyarakat jadi rasanya tidak sulit untuk menjualnya," ujar Zakiya optimistis.
Baca Juga: Wisata Bali: Legenda Kawasan Tuban, Lokasi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
Tidak sampai di sini, ia meneruskan rancangan kreasinya. Mengingat di Kabupaten Jembrana ada perusahaan cokelat asli Jembrana yang berlokasi di Gumbrih, ia tengah menggagas langkah kolaborasi agar masyarakat bisa mengonsumsi cokelat asli Jembrana.
"Saya kira sebagian masyarakat belum pernah menkonsumsi coklat asli dari daerah kita sendiri, untuk itu saya berencana untuk bekerja sama dengan produsen coklat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
WhatsApp Punya Fitur Baru, Transaksi Makin Gampang Jelang Harbolnas
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Review ASUS ExpertBook PM3: Laptop Bisnis Kencang dan Ringan, Cocoknya Buat Siapa?
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali