SuaraBali.id - Nama Tuban, mungkin jarang teringat. Akan tetapi bila sudah menyebut bandar udara I Gusti Ngurah Rai, barulah tersadar, inilah nama lokasi pintu gerbang ke Pulau Dewata via udara.
Bertetangga dengan Pantai Kuta, kawasan Tuban juga kawasan yang tak kalah seru. Menyediakan akomodasi dekat bandara bagi para pengunjung yang akan terbang menuju ke destinasi lanjutan, seperti Lombok dan Komodo, sampai menjadi tempat belanja cenderamata yang tak kalah seru.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, dahulu dikenal sebagai Pelabuhan Udara Tuban. Nama ini tidak terlepas dari lokasinya sendiri, yaitu Desa Adat Tuban.
Ada beberapa legenda yang dipercaya masyarakat Desa Adat Tuban tentang penamaan wilayahnya itu. Sehingga menjadi nama resmi Tuban.
Baca Juga: 4 Fitur Rolls-Royce Cullinan Bespoke yang Selaras untuk Berkendaraan Wisata Bali
Berdasarkan catatan awig-awig (peraturan) Desa Adat Tuban, dan sesuai penafsiran yang berkembang pada masyarakat Tuban saat itu, kata Tuban pada nama Desa Adat Tuban, ditafsirkan dalam beberapa versi.
Menurut buku "Ngurah Rai Airport Bali Gateway to Paradise", konon kata Tuban berasal dari kata "Mataeb" yang berarti angker. Dari nama ini, berkembang menjadi "Taeban" yang berarti sangat angker.
Lama-kelamaan, berdasar penyebutan kemudian menjadi "Tuban" dan nama inilah yang melekat hingga kini.
Itulah yang disebut versi pertama, yaitu dari penyebutan. Lantas versi kedua, terkait dengan keberangkatan tentara Majapahit ke Bali. Yaitu dari titik pemberangkatan Tuban, Jawa Timur.
Konon sekitar tahun 1.400-1.500 Masehi, prajurit Majapahit menyerang Bali, untuk mewujudkan impian Patih Gajah Mada mempersatukan Nusantara.
Baca Juga: Wisata Bali: Jogging Track Sudamala Jadi Objek Wisata Desa, Tersedia Kudapan Sehat
Prajurit Majapahit kemudian berlabuh di sebuah lokasi bernama Dalem Perahu (tempat berlabuhnya perahu) yang terletak di sebelah barat Bandara Ngurah Rai kini. Lokasi itu dinamakan sesuai tempat bertolaknya para prajurit Majapahit.
Terakhir, adalah versi ketiga, yaitu dari kata "tayuban" yang berarti minuman. Menurut keyakinan masyarakat setempat, hingga sekitar 1965, Desa Tuban terkenal sebagai kawasan kebun pepohonan kelapa dan lontar.
Selain memanen kelapa dan lontar, warga desa juga membuat minuman dengan cara deres atau menyadap air dari batang kelapa dan lontar untuk diambil airnya, dikenal sebagai nira, dan dijadikan komoditi. Bisa dalam bentuk manis langsung dihidangkan, atau difermentasikan hingga beralkohol.
Lama-kelamaan, nama Tayuban pun dilafalkan sebagai Tuban.
Dari tiga versi ini, kekinian belum diketahui manakah yang menjadi dasar penamaan kawasan Tuban yang kita kenal sekarang. Namun cobalah menapaki asyiknya berjalan-jalan di kawasan ini, yang memiliki nuansa berbeda dibandingkan tetangga sekitarnya.
Berita Terkait
-
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
-
Pendidikan Gus Wafi, Bakal Calon Wakil Bupati Tuban Ternyata Lulusan Mesir dan Turki!
-
Silsilah Gus Wafi, Bakal Calon Wakil Bupati Tuban Berlatar Belakang Santri
-
Gerbang Belakang DPR Jebol, Massa Penolak RUU Pilkada: Panggil Sufmi Dasco!
-
Belasan ABK Kapal Terombang-ambing di Lautan Tuban, Penyelamatan Berlangsung Dramatis
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip