SuaraBali.id - Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan Gede Budiarsana (GB) tewas.
Semua itu, diawali dari kantor PT Beta Mandiri Multi Solution (BMMS) yang dipicu masalah kreditan motor milik Jro Dollah karena pembayarannya macet sejak setahun lalu.
Kedua korban datang ke kantor PT.BBMS untuk meminta keringanan pembayaran tapi ditolak.
Kedua korban membela diri bahwa penarikan motor tidak boleh dilakukan pihak PT. BMMS karena harus ada putusan pengadilan.
Namun pembayaran kredit macet sepeda motor Lexy itu menjadi ricuh, setelah korban Gede Budiarsana terlihat marah dan langsung mengeluarkan pisau yang terbuat dari rantai kalung.
Merasa terancam, 7 Debt Colector itu balik menyerang kedua korban.
"Mungkin karena ada kesalahpahaman, korban mengeluarkan pisau rantai kalung. Jadi, melihat ini para pelaku terpicu emosinya hingga melakukan penyerangan," terangnya dilansir dari Berita Bali, Selasa (27/7/2021).
Melihat nyawa anak buahnya terancam, tersangka Benni Bakarbessy selaku pimpinan yang menjabat Direktur Perusahaan lantas mengeluarkan sejumlah pedang dari dalam kantor.
"Tersangka BB (Benni Bakarbessy) yang mengeluarkan pedang dan menyuruh para pelaku untuk menyerang kedua korban," ucapnya.
Sempat terjadi rebutan pedang dan saling pukul di kantor PT.BMMS tersebut. Namun lantaran kalah jumlah pengeroyok, kedua kakak beradik itu melarikan diri.
Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Sembuh Covid-19 di Denpasar Bertambah 308 Orang
Dalam aksi kejar-kejaran itu, pelaku utama Wayan Sadia mengejar korban Gede Budiarsana sambil membawa parang hingga ke simpang Jalan Subur-Kalimutu Monang-maning Denpasar Barat.
Saat korban berupaya kabur mengendarai mobil pick up, tersangka Wayan Sadia menebas korban berkali-kali di bagian kepala, leher, dan tangan hingga putus.
Sementara korban Ketut Widiada alias Jro Dollah berhasil kabur menumpang gojek.
Namun, lelaki asal Kubutambahan Buleleng yang tinggal di Jalan Kubu Anyar Kuta ini juga mengalami luka di bagian kepala setelah terkena lemparan batu dari para pelaku.
"Para pelaku lainnya melakukan pemukulan dan pelemparan dengan batu. Korban GB (Gede Budiarsana) kehabisan darah dan meninggal di TKP," ujarnya.
Berita Terkait
-
Viral Adu Bacok di Bundaran Alam Sutera Serpong, Polisi: Antar Pengamen
-
Geng Motor Beraksi, 2 Pemuda Jadi Korban Penganiayaan dengan Senjata Tajam
-
Ciptakan Udara Bersih, Mobil Tangki Pemkot Denpasar Semprotkan Eco Enzyme
-
Penertiban Keliling PPKM Darurat, Tim Yustisi Denpasar Sanksi Pelanggar Prokes
-
Ngeyel! Lelaki Ini Nekat Buka Paksa Penyekatan Jalan Gatot Subroto Barat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran