Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 23 Juni 2021 | 14:31 WIB
Wisata Bali (pixabay)

SuaraBali.id - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memaparkan bahwa kesiapan open international Border atau pintu pariwisata internasional Bali sudah siap dengan mengacu pada indikator pendukungnya.

Wagub Bali yang mengikuti webinar dari Pura Mandara Giri, Semeru Agung Lumajang, Jawa Timur tersebut menyatakan bahwa dari sisi kesehatan Bali menunjukkan progres kencang untuk program vaksinasi.

"Kesiapan Pemerintah nya, kesiapan kesehatan masyarakatnya serta kesiapan fasilitas penunjang pariwisata sudah sangat baik. Apalagi bicara ketaatan masyarakat Bali pada Prokes sangat luar biasa," tandas Wagub Bali dalam Webinar bertajuk persiapan Bali untuk Open Border internasional yang digelar Jaringan Wisata Muhamadiyah, Selasa kemarin.

"Dari target 70 persen vaksinasi untuk 4 juta masyarakat Bali sudah lebih dari 50 persen yang sudah menerima (vaksin,red). Lalu untuk Prokes, masyarakat Bali di posisi no 1 secara nasional untuk disiplin pemakaian masker," jelas pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Baca Juga: Benarkah Work From Bali Biang Kerok Lonjakan Kasus COVID-19 di Bali?

Program vaksinasi juga sudah menunjukkan efek baik yang menjanjikan bagi Bali dimana dalam Beberapa bulan terakhir angka positif sudah di dua digit.

"Angka positif sedikit, yang meninggal sedikit. Kesiapan Bali juga ditunjukkan dengan 1000 hotel dan fasilitas pariwisata sudah memiliki standar CHSE dan kedepan Ditargetkan 1000 lagi," sebutnya.
Lebih jauh, 3 kawasan telah dirancang sebagai kawasan hijau yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur dengan sistematis.

"Pola untuk wisatawan dari mulai datang, karantina dan dibolehkan ke kawasan hijau hingga kembali ke negaranya sudah kami siapkan," tandasnya.

Bali disebut Wagub Cok Ace sejatinya sudah berencana membuka pariwisata sejak September tahun lalu, dan karena kondisi di lapangan kembali dijadwalkan ulang untuk dibuka Juli mendatang.
"Kami semua sangat berharap Juli ini ( dibuka, red). Meskipun belum seratus persen seperti dulu, Ada beberapa pola yang bisa kita coba. Ada Travel bubble yang memungkinkan wisatawan antar negara atau antar provinsi, ada pola Essensial traveler, Free covid corridor, Banyak yang bisa kita gunakan," katanya.

"Andaikan memungkinkan, setidaknya Juli ini kami harapkan tidak ada penundaan. Jika pun nantinya akan ada sistem 'Buka tutup ', masih bisa dilakukan andaikata kasus masih dinamis. Namun beberapa bulan ini kondisi pengendalian pandemi sangat bagus dan saya yakinkan kesiapan kami di Bali," ujar Wagub, meyakini.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 Dipicu Work From Bali, DPR: Prokes Ketat Harga Mati!

"Namun tentu tidak hanya perlu kesiapan Bali tapi juga faktor eksternal seperti kondisi negara asal wisatawan, serta pandangan pemerintah pusat yang tentu perlu pertimbangan yang perlu kita pikirkan bersama," sebut Penglingsir Puri Ubud ini.

Menutup paparannya, Wagub Cok Ace berterima kasih atas dukungan banyak pihak.

"Bali sudah membuka pintu wisdom. Tren untuk datang ke Bali pun terus meningkat dan Kita akan berupaya menjaga keamanan dan kesehatan teman-teman yang berwisata ke Bali," katanya.

Mendukung pernyataan Wagub Cok Ace, Kepala Kantor perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho menegaskan Kesiapan Bali untuk open international Border.

"Pemerintah Bali sangat konsen mengendalikan pandemi dan menjaga ekonomi. Setelah dengan Upaya pembukaan Border domestik Bali terus berupaya membuka Border internasional dengan upaya peningkatan fasilitas kesehatan dan Vaksinasi masyarakat Bali," tuturnya.

Menurut Trisno, Saatnya sekarang wisatawan masyarakat Indonesia menikmati Bali sebagai ikon nasional.

"Obyek wisata yang sudah siap, masyarakat yang sudah banyak tervaksin. Lalu Zona hijau di Sanur, Nusa dua, dan Ubud.Rumah sakit juga dipersiapkan. Jadi wisata bisa Nyaman di Bali," imbuhnya.

"Bali Destinasi indah dan baik, Kedepannya Bali selain membangkitkan wisata juga mengarah ke quality tourism. Digital nomad, medical tourism dan ditambah infrastruktur pendukung yang dapat menyaingi Singapura maupun Kuala lumpur," sebut Trisno.

Di kesempatan yang sama Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menegaskan Bali harus di untuk melalui dampak pandemi yang berimbas pada kontraksi ekonomi.

"Kita berupaya bagaimana dunia harus tahu bahwa Bali sudah aman. Bali kan kebanggaan kita di Indonesia. Kewajiban kita mendukung program pemerintah Bali," tuturnya.

Anwar juga menekankan warga Muhammadiyah harus bisa berperan dan berkontribusi, minimal mensosialisasikan bahwa Bali sudah aman.

"Kepastian dan kejelasan dari pemerintah Bali membuat suasana menjadi aman dan terjamin. Jaringan wisata Muhammadiyah, komit membantu pemerintah Bali," tutupnya.

Load More