Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Kamis, 10 Juni 2021 | 09:50 WIB
Ilustrasi nyamuk. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Pandemi Covid-19 memang belum berakhir, tapi jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karangasem, Bali relatif menurun.

Kasi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, Wayan Gede Sweca mencatatkan hingga Mei 2021 ini, jumlah kasus DBD di Kabupaten Karangasem tercatat sebanyak 103 orang penderita DBD dengan satu kasus kematian.

Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dimana tercatat ada sebanyak 609 penderita DBD hingga Mei 2020, dan total sebanyak 919 penderita sepanjang tahun dengan dua kasus kematian.

"Ya kalo dilihat trennya sampai April ini dibandingkan tahun lalu cenderung menurun," ujarnya dilansir laman BeritaBali, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: 7 Warga di Tasikmalaya Meninggal Akibat DBD

Ia menjelaskan, penyebab menurunnya angka penderita DBD tergantung lingkungan dan perilaku dari masyarakat. Jika lingkungan bagus maka potensi penularan menjadi berkurang.

"Saya rasa pengaruh ada pembatasan kegiatan di lapangan, dampaknya aktivitas warga kebanyakan di rumahnya sehingga lebih sering dapat waktu untuk bersih-bersih. Aapalagi saat ini juga diwajibkan melaksanakan pola hidup bersih," terang Sweca.

Sweca mengakui bahwa sampai saat ini, angka bebas jentik di Kabupaten Karangasem secara umum masih di bawah target sebesar 95 persen ke atas.

Dari 100 rumah yang diperiksa, seharusnya 95 persen diantaranya bebas jentik, tapi sejauh ini baru 92 persen rumah saja yang bebas jentik.

Baca Juga: Sering Mengamuk, Remaja Ini Dijemput ke RSJ Bangli

Load More