Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 Juni 2021 | 13:52 WIB
Bali diterjang tsunami dan gempa besar di masa lalu. (BeritaBali)

SuaraBali.id - Bali diterjang tsunami dan gempa besar di masa lalu. Bali tsunami pada 22 November 1815. Peristiwa ini hingga meluluhlantakan Bali dan mengubur Kerajaan Buleleng.

Hal itu diungkap dalam naskah Babad Buleleng dan Babad Ratu Panji Sakti. Gempa besar dan tsunami ini terjadi hingga ke Nusa Tenggara.

Dalam kisah yang disadur BeritaBali dari Tirto, diceritakan menjelang tengah malam tanggal 22 November 1815, Pulau bergetar hebat.

Terdengar suara menggelegar bak halilintar. Tanah-tanah longsor, gunung-gunung retak, bukit-bukit runtuh. Singaraja, pusat pemerintahan Kerajaan Buleleng yang terletak di pesisir Bali utara, terkubur remah-remah pegunungan yang ambruk.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Pasaman, Begini Pengakuan Warga

Tak lama berselang, gelombang ombak raksasa datang menerjang. Besaran gempa rupanya telah memicu tsunami. Desa-desa turut tersapu hingga ke laut.

Lebih dari 10.523 orang kehilangan nyawa, belum termasuk yang hilang terbawa air bah.

Tidak sedikit pejabat penting Kerajaan Buleleng yang turut menjadi korban. Beruntung, sang raja, I Gusti Anglurah Gde Karang, terhindar dari maut.

Dua catatan kerajaan itu kerap digunakan untuk sandaran awal pengungkapan sejarah Bali. Babad tersebut mencatat dengan cukup rinci terjadinya musibah tanah longsor dan tsunami sebagai dampak susulan gempa bumi.

Nusantara memang akrab dengan bencana sejak dahulu kala, dan dibalas alam dengan anugerah yang melimpah-ruah.

Baca Juga: Sejarah Penyebaran Agama Islam di Bali

Dari ujung barat di Aceh, ke tengah di Jawa, Bali, juga jajaran Kepulauan Nusa Tenggara, hingga ke kawasan timur yang meliputi Sulawesi, Maluku, sampai Papua, pernah mengalaminya.

Load More