SuaraBali.id - Asosiasi Gabungan Industri Pariwisata di Bali atau GIPI Bali menyambut baik langkah Menteri Koordinator Kemarimitiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menginisiasi program Work From Bali atau bekerja dari Bali.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, program ini diharapkan akan mampu mengangkat perekonomian Bali yang bergantung pada sektor pariwisata, dan tengah mengalami kontraksi.
Harapannya, program ini bisa dieksekusi pelaku lokal terutama oleh Profesional Conference Organizer atau PCO lokal.
"Jangan sampai kegiatan diadakan di Bali, tapi pelaksananya tetap dari luar daerah," kata Ketua GIPI Bali terpilih 2021-2026 IB Agung Partha Adnyana, belum lama ini di Sanur.
Baca Juga: Wisata Bali: Menparekraf Dorong Pengembangan Potensi Pariwisata di Jembrana
Ia meyakinkan pihak Kementerian bahwa pelaku lokal Bali sudah siap mengeksekusi program Work From Bali baik dari segi finansial dan fasilitas. Ia menjanjikan program paket wisata dan meeting yang ditawarkan kali ini lebih kreatif dan berbeda.
"Ada meeting di banjar atau di perbukitan yang bisa kami tawarkan sehingga bisa menyentuh wilayah pedesaan. Tidak hanya di Nusa Dua atau paket yang lebih kreatif lain yang tidak bisa dilakukan PCO luar Bali," ungkapnya.
Selain tujuh kementerian di Kemenkomarves, ia membidik lembaga negara lainnya untuk mengikuti langkah serupa, termasuk lembaga Polri dan TNI.
"Kami tawarkan mereka suatu program yang out of the box seperti rapat di Nusa Penida tanpa seragam Polisi tapi memakai celana pendek atau lainnya," serunya.
Putu Gede Wiwin Gunawasika, selaku Ketua Bali MICE Forum, menjelaskan terkait anggaran untuk per paket wisata yang ditawarkan beragam, mulai Rp800 juta hingga Rp2 miliar per kegiatan.
Baca Juga: Wisata Bali: Menelusuri Jejak Siwa Buddha di Pura Sada Desa Kapal
"Jadi sifatnya baru kami tawarkan, seperti memancing mereka, entah dapatnya ikan (program-red) yang besar itu lihat nanti," katanya.
Dalam keterangan rilis, tercatat ada 13 lembaga negara, 30 kementerian, 28 lembaga negara non-kementerian, dan 114 BUMN di Indonesia.
Jika mereka menggelar kegiatan di Bali, maka akan sangat membantu mendorong pergerakan perekonomian di Bali. Venue, Profesional Conference Organizer, Event Organizer, travel, juga UMKM akan tergerak.
Dijelaskannya, setahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Bali sebagai tujuan wisata, menjadi daerah yang sangat terdampak dibandingkan daerah lain yang berbasis industri non-pariwisata.
Berita Terkait
-
Tak Perlu Takut Kanker! Pemerintah Sediakan Skrining Gratis Mulai 2025
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Adu Rekam Jejak Kamila Andini vs Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Disindir Gegara Bikin Acara Molor
-
Profil Kamila Andini, Sutradara Ternama Sentil Kementerian Kebudayaan Karena Telat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Tiket Ludes 2,5 Bulan, OPPO Run 2024 Sukses Gelar Event Olahraga di Bali
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2