Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Senin, 10 Mei 2021 | 18:13 WIB
Mejejaitan porosan di Pantai Kuta [BeritaBali.com].

SuaraBali.id - "Sepi begini, Gus. Ya, sambil mejejaitan porosan lah. Biar ada kegiatan, supaya tidak stres," kata Ni Nyoman Karta pelaku jasa pijat di Pantai Kuta. Itu perkataannya saat jumpa dengan BeritaBali.com, jaringan dari SuaraBali.id.

Yup, sepinya kunjungan wisatawan membuat para jasa pijat di Pantai Kuta mengisi waktu luang dengan menggarap mejejaitan porosan atau membuat berbagai sarana persembahyangan yang terbuat dari daun kelapa atau janur, untuk ditata bersama pendukungnya seperti bunga dan buah.

Kegiatan mejejaitan porosan ini dilakukan sembari berharap ada yang menyewa jasa pijat serta mengusir kejenuhan menunggu wisatawan. Rata-rata kegiatan ini digunakan sebagai persiapan rahinan.

"Kami mejejahitan ini tidak untuk dijual tapi untuk dipakai sendiri," jelas Ni Nyoman Karta.

Baca Juga: Selain Kangen Suami dan Anak, Atalia Praratya Ternyata Ingin Gaskeun Segera

Menurutnya, porosan yang dijahit ini digunakan untuk persiapan seandainya ada upacara keagamaan atau rahinan datang dapat digunakan metanding, tidak perlu membeli lagi.

Selanjutnya penjaja jasa pijat lainnya Ibu Wayan juga menyampaikan hal senada. Ia melakukan mejejaitan untuk mengisi waktu di tengah sepi wisatawan.

"Kondisi sepi wisatawan begini, tentu membuat pendapatan ikut menurun drastis, maka dari itu untuk sedikit menekan pengeluaran kami lakukan mejejahitan untuk kebutuhan persiapan rainan jika ada nantinya," ungkas Ibu Wayan.

Load More