SuaraBali.id - Pengacara Habib Rizieq bantah teroris yang ditangkap di Jakarta dan sekitarnya simpatisan FPI. Terutama terduga teroris yang merekam pengakuannya dan mengaku sebagai FPI.
Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar yakin video pengakuan teroris itu bagian dari karangan pihak kepolisian. Aziz pun membantah keterlibatan Habib Rizieq dalam serangan teror.
"Soal video pengakuan terduga teroris yang pernah bergabung dengan FPI, maka tanggapannya, (yaitu) Front Pembela Islam itu sudah bubar, itu fakta," ujar Aziz dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (5/4/2021).
Kata Aziz, pengakuan tersebut sebagai framing jahat.
"Adanya klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung FPI dulu dan saat ini menjadi pelaku terduga teror, maka itu adalah framing jahat," lanjutnya.
"Kolaborasi media iblis dan iblis operator isu jualan teror ini," papar Aziz lagi.
Selain itu, lantaran Front Pembela Islam alias FPI sudah bubar, maka menurut Aziz, organisasi tersebut sudah tak lagi bisa dimintai pertanggungjawaban.
"Membuktikan (keterlibatan) Front Pembela Islam dengan aksi teror saat ini adalah tidak mungkin karena FPI sudah bubar," tegas Aziz.
"Dalam hukum, tidak lagi bisa dimintai pertanggungjawaban," pungkasnya.
Baca Juga: Abdullah Hehamahua: Ada Unsur Politik untuk Hancurkan Rizieq Sampai 2024
Mau ledakan pom bensin
Bambang Setiono (BS), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anterteror Polri di Bekasi mengaku hendak melempar bom molotov ke pom bensin agar Habib Rizieq Shihab (HRS) bebas.
Pria berusia 43 tahun itu mengaku hendak membuat bom molotov dari bahan black powder dan melemparnya ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bahan pembuatan bom molotov itu, kata da, diperoleh dari rekannya, Zukaimi Agus di Sukabumi.
Bambang Setiono menyampaikan hal tersebut melalui sebuah video.
"Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020. Membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," kata Bambang dikutip Suara.com, Sabtu (3/4/2021).
Dia meyatakan kalau bahan peledak itu dia buat berdasarkan perintah Husein Hasny, terduga teroris yang ditangkap di Condek, Jakarta Timur.
Berita Terkait
-
Benarkah Jin Dasim Sebabkan Perceraian? Ini Faktanya Menurut Literatur Islam
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Terpopuler: Promo Sepatu Black Friday hingga Zodiak Paling Beruntung 24-30 November
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun