Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 01 Maret 2021 | 18:44 WIB
Perjalanan darat dari Jakarta ke Bali pada 1964. [BeritaBali/Ist]

Tangki yang ditambal ini berhasil membawa mobil sampai di Bali dan kembali ke Jakarta. Mobil ini menempuh 3.000 kilometer dengan perbaikan yang diimprovisasi dan tidak menemukan masalah.

Sopirnya selalu berangkat pagi hari karena udara masih sejuk. Tentu saja mobil waktu itu belum dilengkapi AC.

"Paling lambat, pukul lima kami berangkat sehingga saya bisa menikmati matahari terbit setiap hari. Mobil terkadang menabrak ayam yang banyak berkeliaran di jalanan," ceritanya.

Dia pun tidak mau ketinggalan matahari terbit di Jawa karena setiap hari seperti keajaiban. Pemandangan begitu indah dengan embun pagi yang masih menggantung, sawah membentang, dan pohon-pohon bambu dengan daunnya yang hijau.

Baca Juga: Wisata Bali Akan Dibuka, Terapkan Free COVID Corridor

"Sinar matahari pagi membuat pohon kelapa berkilau, warnanya hijau rimbun, membuat pagi cerah. Suasana pagi diselimuti kedamaianan dan kebahagiaan," tulis lelaki yang tinggal di Indonesia selama 18 tahun.

Di sepanjang perjalanan, Geerken melihat rumah-rumah sederhana yang terbuat dari gedek tersembunyi di balik pohon pisang dan pepaya yang tumbuh di bawah pohon kelapa.

Di setiap desa, ia menemukan rumah dengan tanda palu dan arit merah yang mencolok. Partai Komunis Indonesia (PKI) waktu itu terorganisasi dengan rapi dan kantornya ada di mana-mana di seluruh negeri. Di sinilah anggota-anggota baru direkrut.

"Walaupun sopir saya menyetir sampai 10 jam sehari, pada hari pertama perjalanan saya ke Bali, kami hanya sampai di Cirebon di pesisir utara Jawa. Kondisi jalan sangat mengerikan, kadang hanya tanah berbatu dan kubangan yang harus diterjang oleh mobil kami," tulisnya.

Mereka kemudian meneruskan perjalanan ke Semarang menyusuri pesisir laut Jawa. Warna laut yang kehijau-hijauan berubah menjadi biru tua ketika bercampur dengan birunya langit.

Baca Juga: Lakoni Uji Coba, Bali United Senang Bisa Bantu Timnas Indonesia U-23

Di tepi laut selalu terdapat perkebunan kelapa yang daunnya melambai tertiup angin. Sepanjang perkampungan nelayan tercium bau khas campran ikan asin dan kopra.

Load More