Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Kamis, 28 Januari 2021 | 13:01 WIB
Kuliner khas Bali (Dok. Kemenparekraf)

SuaraBali.id - Kuliner Bali memiliki tempat tersendiri bagi pecinta kuliner Nusantara. 

Secara umum, penduduk Bali terbiasa mengolah dan menghidangkan makanan dengan bumbu kuning yang dikenal dengan nama bumbu basa gede atau base gede.

Bumbu ini kerap menjadi bumbu dasar olahan khas Bali yang memiliki citaras gurih dan pedas.

Dikutip dari siaran pers program We Love Bali, bumbu tersebut umumnya dibuat dari bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, ketumbar, kemiri, cabai, serai dan ebi.

Baca Juga: Rindu Kuliner Bali? Yuk Coba Buat Sate Lilit Super Lezat Ini di Rumah

Basa gede sedikit mirip dengan pasta kari dari Thailand, bumbu dasar ini pun dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis makanan. Berikut ini adalah beberapa kuliner Bali yang diolah menggunakan bumbu basa gede.

Ayam atau Bebek Betutu

Ayam Betutu (Suara.com/Risna Halidi)

Betutu merupakan teknik tradisional Bali yang digunakan untuk menciptakan olahan yang berbeda. Secara tradisional ayam atau bebek dimasak dengan cara diungkep selama 24 jam bersama rempah-rempah, lalu dipanggang sambil dialasi dengan daun pisang. Prosesnya yang begitu rumit menghasilkan ayam dengan daging lembut

Babi Guling

Ilustrasi masakan babi guling. (Pixabay/fevol)

Kelezatan babi guling menjadi favorit wisatawan mancanegara sepanjang waktu. Sebelum dipanggang, perut babi diisi dengan bumbu yang terdiri dari kunir, kencur, cengkeh, jahe, bawang merah dan bawang putih, pala, kemiri, ketumbar, daun salam serta daun belimbing.

Baca Juga: Resep Kerang Bakar Jimbaran khas Bali yang Legendaris

Ada juga yang menyertakan sayur-sayuran seperti daun singkong. Hasil bakaran akan membuat kulit babi renyah dan lembut dagingnya. Hidangan ini pada awalnya hanya melengkapi upacara keagamaan, namun sekarang babi guling tersedia di banyak warung dan restoran di Bali.

Sate Lilit

Sate Lilit Khas Bali. (Instagram/@resepmasakanrumah).

Umumnya sate-sate di Indonesia menggunakan batang bambu untuk menusuk daging ayam atau kambing. Berbeda dengan sate lilit.

Kuliner ini menggunakan batang serai untuk sebagai tusuk sate, bahan yang digunakan pun daging ikan yang sebelumnya diramu dengan basa gede. Jika sate pada umumnya disiram kembali dengan saus kacang, sate lilit tidak. Disajikan polos begitu saja namun tetap nikmat karena perpaduan bumbu yang sudah kaya rasa.

Lawar

Nasi Campur Bali (Suara.com/Risna Halidi)

Ini adalah salah satu hidangan bersejarah di Bali. Lawar merupakan hasil cincangan dari rempah tradisional seperti kelapa parut, kacang hijau, nangka muda rebus, daun singkong, dan terkadang daging.

Semuanya kemudian diramu lagi dengan bermacam bumbu sehingga menghasilkan rasa pedas asin. Istimewanya, penduduk setempat secara tradisional menyajikan lawar dengan daging mentah sehingga warna merah mendominasi.

Terkadang mereka juga menciptakan lawar vegetarian yang kini lebih popular di kalangan wisatawan.

Mujair Nyat Nyat

Mujair Nyat Nyat (Suara.com/Risna Halidi)

Mujair Nyat Nyat merupakan jenis sajian khas Bali yang identik dengan kawasan Kintamani. Diketahui, ikan jenis ini banyak ditemukan di Danau Batur hingga menjadi salah satu olahan favorit masyarakat di sana.

Nyat nyat sendiri berasal dari kata nyat, yang dalam Bahasa Bali memiliki arti surut. Jadi, nyat nyat merupakan metode memasak khas Bali, di mana ikat yang diolah dengan bumbu gede basa dimasak sampai airnya tersisa sedikit.

Load More