Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 07 Januari 2021 | 17:25 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

SuaraBali.id - Klaim Gubernur Bali I Wayan Koster terkait adanya rumah sakit yang sengaja covidkan pasien meninggal mendapat tanggapan dari pihak RSUP Sanglah Denpasar.

Koster sebelumnya menyebut ada kejadian sedemikian rupa namun enggan mengurai rumah sakit mana saja yang mengcovidkan pasien karena jumlahnya terlalu banyak.

Terkait hal itu, Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah menegaskan pihaknya tidak melakukan hal tersebut.

Ia mengatakan tidak ada pasien meninggal dicovidkan tanpa pemeriksaan klinis dan penunjang yang membuktikan pasien tersebut memang terpapar.

Baca Juga: GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Hanya Rp15-20 Ribu

Rumah Sakit dalam hal ini, kata dia, selalu berpatokan pada pedoman standar penanganan pasien covid-19 yang diterbitkan Kementrian Kesehatan.

"Semua penegakan diagnosa dilengkapi dengan hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang (seperti lab dan rontgen). Semua tindakan dan pemeriksaan juga telah melalui SOP yang telah ditetapkan. RS juga menjalani audit baik dari internal RS sendiri dan juga dari eksternal," ujarnya seperti dikutip dari Beritabali.com Kamis (7/1/2020).

RSUP Sanglah Denpasar. (dok.Beritabali.com)

Menurutnya, hingga saat ini pihak RSUP Sanglah dengan Pemda Bali telah terjalin kerja sama dan koordinasi yang sangat baik terkait penanganan Covid-19.

Selain dari pemerintah pusat dan masyarakat umum, RSUP sanglah selama ini didukung penuh oleh Pemprov Bali.

"Kami menerima banyak bantuan dari Pemda Bali, mulai dari APD, pemondokan nakes, insentif nakes maupun bantuan sarana lainnya," tutupnya.

Baca Juga: Pecah Telur, Kematian Karena Covid-19 Tembus 1.000 Dalam Sehari di Inggris

Pernyataan Koster

Gubernur Bali Wayan Koster menyebut ada pasien di rumah sakit yang tidak terinfeksi Covid-19 namun malah divonis Covid-19.

Koster awalnya menerangkan penambahan kasus baru Covid-19 di Bali yang masih terkendali. Kemudian, untuk tingkat kesembuhan mencapai 90,96 persen, dan tingkat kematian terkendali dan cenderung menurun.'

Saat ditanya penyebab angka kematian pasien positif Covid-19 yang meninggal di Bali, ia menyebut rata-raa karena penyakit bawaan.

Gubernur Bali I Wayan Koster saat memberikan keterangan kepada awak media di Jayasabha Denpasar, Selasa (22/12/2020) (Antaranews/Rhisma)

"Sejak dari dulu sejak muncul Bulan Maret. Secara umum yang meninggal karena penyakit bawaan. Bahkan, ada yang meninggal bukan pasien Covid-19 dimasuk-dimasukin meninggal karena Covid-19. Padahal, udah masuk rumah sakit bukan karena Covid-19. Tiba-tiba meninggal diswab. Itu banyak kayak begitu," kata Koster di Denpasar, Bali, Selasa (5/1/2021).

Sementara saat ditanya, rumah sakit mana saja yang melakukan hal tersebut, Koster mengatakan tidak bisa disebutkan satu-satu dan itu sudah kasus lama.

Load More