SuaraBali.id - Klaim Gubernur Bali I Wayan Koster terkait adanya rumah sakit yang sengaja covidkan pasien meninggal mendapat tanggapan dari pihak RSUP Sanglah Denpasar.
Koster sebelumnya menyebut ada kejadian sedemikian rupa namun enggan mengurai rumah sakit mana saja yang mengcovidkan pasien karena jumlahnya terlalu banyak.
Terkait hal itu, Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah menegaskan pihaknya tidak melakukan hal tersebut.
Ia mengatakan tidak ada pasien meninggal dicovidkan tanpa pemeriksaan klinis dan penunjang yang membuktikan pasien tersebut memang terpapar.
Rumah Sakit dalam hal ini, kata dia, selalu berpatokan pada pedoman standar penanganan pasien covid-19 yang diterbitkan Kementrian Kesehatan.
"Semua penegakan diagnosa dilengkapi dengan hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang (seperti lab dan rontgen). Semua tindakan dan pemeriksaan juga telah melalui SOP yang telah ditetapkan. RS juga menjalani audit baik dari internal RS sendiri dan juga dari eksternal," ujarnya seperti dikutip dari Beritabali.com Kamis (7/1/2020).
Menurutnya, hingga saat ini pihak RSUP Sanglah dengan Pemda Bali telah terjalin kerja sama dan koordinasi yang sangat baik terkait penanganan Covid-19.
Selain dari pemerintah pusat dan masyarakat umum, RSUP sanglah selama ini didukung penuh oleh Pemprov Bali.
"Kami menerima banyak bantuan dari Pemda Bali, mulai dari APD, pemondokan nakes, insentif nakes maupun bantuan sarana lainnya," tutupnya.
Baca Juga: GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Hanya Rp15-20 Ribu
Pernyataan Koster
Gubernur Bali Wayan Koster menyebut ada pasien di rumah sakit yang tidak terinfeksi Covid-19 namun malah divonis Covid-19.
Koster awalnya menerangkan penambahan kasus baru Covid-19 di Bali yang masih terkendali. Kemudian, untuk tingkat kesembuhan mencapai 90,96 persen, dan tingkat kematian terkendali dan cenderung menurun.'
Saat ditanya penyebab angka kematian pasien positif Covid-19 yang meninggal di Bali, ia menyebut rata-raa karena penyakit bawaan.
"Sejak dari dulu sejak muncul Bulan Maret. Secara umum yang meninggal karena penyakit bawaan. Bahkan, ada yang meninggal bukan pasien Covid-19 dimasuk-dimasukin meninggal karena Covid-19. Padahal, udah masuk rumah sakit bukan karena Covid-19. Tiba-tiba meninggal diswab. Itu banyak kayak begitu," kata Koster di Denpasar, Bali, Selasa (5/1/2021).
Sementara saat ditanya, rumah sakit mana saja yang melakukan hal tersebut, Koster mengatakan tidak bisa disebutkan satu-satu dan itu sudah kasus lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu