SuaraBali.id - Basarnas Bali menghentikan operasi SAR pencarian terhadap peneliti hiu hilang di Perairan Gili Tepekong, Karangasem, Jumat (18/12/2020).
Tim SAR gabungan telah melakukan upaya pencarian selama 7 hari dengan mengerahkan SRU laut, darat dan udara. Namun korban tak kunjung ditemukan.
Dikutip dari Kabarnusa.com (jaringan Suara.com), sebelum keputusan penghentian tersebut, Tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan 2 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dan 1 unit rubber boat pada Jumat pagi.
Unsur SAR yang terlibat selama operasi SAR diantaranya Pos SAR (10 orang), Dit Samapta Polda Bali (6 orang), Dit Polair Polda Bali Pos Padangbai (4 orang), TNI AL Pos Candidasa (1 orang), Polair Polres Karangasem (4 orang), SPKKL Bakamla Bali (6 Orang), Balawista (3 orang), World Wide Fund For Nature (6 Orang), pihak keluarga korban dan masyarakat setempat.
Dalam penutupan operasi SAR, Pihak Basarnas Bali diwakilkan Kepala Seksi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan, Anak Agung Alit S, Pertemuan dengan pihak keluarga, disampaikan bahwa pencarian tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kembali, namun bisa dibuka kembali jika ditemukan tanda-tanda keberadan korban.
"Kami tetap meyakini sesuai prosedur yang kami miliki atau protap di kantor kami, dari pihak keluarga pun menerima apa yang telah menjadi kesepakatan bersama," ujarnya.
Mereka mengutarakan apresiasi terhadap tim SAR gabungan dan mengucapkan terimakasih. Menurutnya upaya sekale niskale telah ditempuh dan mereka melihat sendiri bagaimana tim SAR bekerja selama 7 hari.
Untuk diketahui, korban atas nama I Gede Surya Risuana (26), yang tergabung bersama dalam rombongan tim Peneliti Pola Gerak Hiu melalukan penyelaman di perairan Gili Tepekong pada Sabtu (12/12/2020).
Tujuan kegiatan tersebut untuk monitoring alat penerima sinyal (receiver) di kedalaman 26-32 meter. Namun korban dinyatakan hilang, diduga karena terseret arus.
Baca Juga: Diduga Lompat Bersama, Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas di Sungai Musi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran