Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:26 WIB
Evakuasi kapten berbedera Liberia ke RSUP Sanglah. (dok.Basarnas Bali)

SuaraBali.id - Kapal berbendera Liberia, Star Gina 2 GR meminta bantuan Tim Basar Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali saat hendak berlayar ke Australia.

Ini lantaran kapten kapal mengalami sakit di tengah laut sehingga memerlukan pertolongan medis.

Kapal tersebut bertolak dari Manila ke Port Headland Australia. Namun, kondisi kesehatan sang nahkoda, Genepar Oledan menurun di tengah perjalanan.

Pria berkewarganegaraan Philipina tersebut mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Alhasil, langsung dievakuasi Basarnas Bali.

Baca Juga: Pulau Bali Akan Diterjang La Nina 6 Bulan ke Depan

Dikutip dari Kabarnusa.com (jaringan Suara.com), Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada menuturkan permintaan medical evacuation diterima dari Ketut Rujaya, VTS Benoa sekitar pukul 11.30 Wita.

Tim kemudian bergerak ke titik penjemputan berada di Selat Badung, pada koordinat 08°46'58,22"S - 115°16’42,57"E. KN SAR Arjuna 229 telah lepas sandar pukul 14.40 Wita.

Jarak dari Pelabuhan Benoa hingga ke posisi yang disepakati yakni kurang lebih 28,8 Nm, dengan heading 111.

Sekitar puku; 17.45 Wita, Tim SAR gabungan tiba di lokasi. Evakuasi berlangsung hingga Selasa (13/10/2020) petang.

Mengingat kondisi alun tinggi KN SAR Arjuna 229 tidak dapat merapat ke badan kapal.

Baca Juga: Wow, Penginapan di Bali Ini Tawarkan Pengalaman Bermalam Dalam Iglo

"Terlalu beresiko apabila kapal saling mendekat, karena bisa terjadi tabrakan ataupun benturan yang membahayakan keselamatan," ungkap Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada.

Sekira pukul 18.30 Wita, Basarnas Bali menggerakan RIB (rigid inflatable boat) menuju posisi pertemuan yakni di Selat Badung. Satu jam lebih setelahnya tim SAR berhasil mendekati Kapal Star Gina 2 GR, dan selanjutnya korban dievakuasi.

Darmada menerangkan saat dievakuasi kondisi korban tidak bisa merespons, tampak pucat dan membiru.

"Korban dibawa ke RIB dengan bantuan tali, tubuhnya terbungkus selimut hingga bagian kepala dan diikatkan pada tandu, menurut tim yang terlibat langsung menjelaskan bahwa kondisi korban tak ada respon, tampak pucat dan membiru," jelasnya.

Korban sudah berada di RIB sekira pukul 20.15 Wita dan selanjutnya bergerak menuju Pelabuhan Benoa. 

Setelah tiba di Pelabuhan Benoa, korban diserahkan ke KKP Benoa untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya. Ambulance RS BIMC langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP)Sanglah, Denpasar.

Load More