SuaraBali.id - Musisi asal Bali, Jerinx kembali menjalani sidang lanjutan perkara IDI Kacung WHO di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (17/11/2020).
Dalam sidang kali ini, Jerinx menyampaikan duplik sebagai tanggapan atas replik Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menentang pembelaan yang disampaikannya.
JPU meminta majelis hakim agar menolak pembelaan Jerinx dan menyatakannya bersalah.
Hasil pantauan SuaraBali.id, di awal persidangan tim kuasa hukum Jerinx kembali menyoal saksi ahli bahasa yang sempat dihadirkan oleh JPU dalam sidang yang digelar Kamis (15/10/2020).
Tim kuasa hukum Jerinx merasa keberatan lantaran ahli bahasa yang didatangkan berlatar belakang pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Sementara kasus Jerinx berkaitan dengan diksi bahasa Indonesia.
"Kami mempertanyakan ahli bahasa yang menjadi saksi dari Jaksa Penuntut Umum karena bukanlah ahli dan tidak memiliki kualifikasi ahli Bahasa Indonesia karena pendidikannya bahasa Inggris," kata Penasihat Hukum Jerinx, Sugeng Teguh Santoso Sugeng dalam persidangan di Ruang Cakra, PN Denpasar, Bali.
Pihak kuasa hukum melampirkan website ahlibahasa.co.id sebagai website yang berisi kurikulum vitae keahlian saksi ahli. Namun setelah ditelusuri website tersebut tidak ada di internet.
"Kami menelusuri namanya ada di www.kemenhub.ahlibahasa.com , namun menurut kami itu sebuah kesalahan fatal ia lupa nama website yang melampirkan keahilannya," katanya.
Dalam keterangannya dan website tersebut, tidak ditemui sertifikat, penghargaan atau adanya prestasi ahli saksi bahasa di bidang Bahasa Indonesia, sehingga semakin jelas saudara Wahyu Adi Wibowo bukan ahli yang tepat untuk mengomentari dan memberikan statement untuk kasus Jerinx.
Baca Juga: Istri Ulang Tahun, Jerinx SID Mau Peluk Nora Alexandra Sampai Kiamat
"Dengan ini kami menolak seluruh kesaksian ahli saksi Wahyu Adi Wibowo karena tidak memiliki kualifikasi dan tidak credible menjadi saksi memberatkan klien kami," kata penasihat hukum Jerinx dalam persidangan.
Hingga berita ini disusun, pembacaan duplik masih berlangsung.
Untuk diketahui, Jerinx SID dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) atas dugaan pencemaran nama baik.
Dia kedapatan mengunggah tulisan di Instagram dengan menyebut "IDI Kacung WHO" yang disertai emoji kepala babi.
Jerinx SID pun telah mengakui secara sadar membuat unggahan itu sebagai bentuk kritik. Dia juga sudah meminta maa. Namun tetap dijebloskan ke pejara.
Pria 44 tahun tersebut dituntut tiga tahun penjara oleh JPU. JPU mengatakan Jerinx terbukti melanggar pasal 28 ayat 2 dan Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari