SuaraBali.id - Balu sedang menguji coba kendaraan ramah lingkungan, bus listrik selama dua bulan sebagai perkenalan terhadap masyarakat dan wisatawan.
Adanya fasilitas transportasi umum bus listrik di Bali, diharapkan dapat memudahkan wisatawan dan warga untuk mengunjungi wisata dan destinasi dengan biaya murah dan nyaman.
Dengan menggunakan transportasi umum, warga dan wisatawan bisa menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Saat mencoba Bus listrik dari Bandara Ngurah Rai, SuaraBali.id mewawancarai beberapa penumpang Senin (9/11/2020)
Adenia, wisatawan asal Bekasi, menuturkan sangat terbantu dengan adanya bus listrik ke destinasi kota di Bali.
"Bali menjadi destinasi favorit saya berlibur, tapi karena tidak ada transportasi umum dari bandara, sehingga mau tidak mau harus memesan ojek motor atau mobil online yang tentu tarifnya mah ke kota karena jauh," katanya.
Sementara penumpang bernama Made, menuturkan tidak merasa membutuhkan bus listrik karena tujuannya hanya tempat tertentu, sedangkan kawasan Bali sangat banyak gang alias tempat terpencil.
"Kontur Bali sangat khas dengan pedesaan sehingga banyak jalan kecil yang tidak muat untuk bus, sedangkan rumah warga banyak di pinggiran kota yang tidak dicapai bus listrik sehingga lebih baik memilih transportasi ojek," katanya.
Menurutnya warga Bali juga banyak mobile sehingga punya transportasi sendiri.
Baca Juga: Senin Besok, TransJakarta Uji Coba Bus Listrik Rute Balai Kota - Blok M
Untuk kelebihan yang dirasakan SuaraBali.id saat pelesiran naik bus listrik gartis adalah adanya wifi, jadi untuk kamu yang aktif di media sosial bisa langsung upload foto atau live di media sosial saat berada di bus pakai wifi gratis.
Ada AC yang membuat kamu nyaman saat berada di perjalanan, disediakan juga hand sanitizer jadi jangan lupa disemprotkan di tangan sebelum duduk.
Protokoler kesehatan juga sangat diajurkan, tiap kursi ditandai mana yang bisa diduduki dan tidak untuk menjaga phisical distancing penumpang.
Untuk kendalanya, tidak melewati kawasan jalan selain kota sehingga destinasi yang berada di pedesaan tidak bisa merasakan fasilitas transportasi umum ini.
Khususnya wisatawan yang ingin mengunjungi objek tertentu harus menyambung transportasi lainnya, karena hanya berhenti di titik yang ditentukan.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan uji coba layanan angkutan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sekaligus uji coba angkutan shuttle bus listrik untuk kawasan Kota Denpasar, Jumat (8/11/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari