SuaraBali.id - Anggota DPD RI asal Bai, Arya Wedarkarna alias AWK melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Bali, Kamis (5/11/2020).
Sejumlah akun medsos tersebut dilaporkan atas dugaan memotong dan mengedit video AWK hingga menuai kontroversi belakangan ini.
Senator 40 tersebut menuding akun-akun itu telah mencemarkan nama baiknya sehingga dirinya mengambil sikap.
Ia mengatakan membuat laporan tersebut untuk menjawab permintaan masyarakat. Apalagi beredarnya dua video dirinya telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Jadi, laporan ini atas petunjuk dari teman-teman dan lembaga, sehingga saya melaporkan pemotongan dua video resmi dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas)," ujar AWK didampingi kuasa hukumnya seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).
Ia menuturkan tak hanya melaporkan dua akun medsos, tapi juga melaporkan sejumlah akun facebook dan instagram lainnya yang telah menyebarkan video tersebut hingga berujung nama baiknya tercemar di masyarakat. Salah satu akun yang dilaporkan adalah akun Nanang Kelor atau Jro Kelor.
"Akun itu sangat provokatif. Saya harap masyarakat menghormati proses hukum. Saya harap juga kasus ini terjadi lagi karena potongan video seperti ini sangat berbahaya. Saya juga sangat mendukung kambtibmas, pendukung presiden Jokowi dan bertanggung jawab atas keamanan Bali," tegas AWK.
AWK mengatakan akun yang provokatif dan sangat nyata dan beredar di masyarakat itu telahmengganggu kinerjanya sebagai anggota DPD.
"Khususnya akun Nanang Kelor. Saya tau orangnya siapa, nama aslinya dan alamatnya. Akunnya legal, namun ada operator pendukung di belakangnya. Dan orang itu ada hubungan dengan peristiwa pemukulan yang saya alami beberapa waktu lalu," duganya.
Baca Juga: Soal Seks Bebas Asal Pakai Kondom, Begini Klarifikasi Arya Wedakarna
Ia pun berharap dengan dilaporkannya pemilik akun provokatif tersebut, agar kedepannya tidak ada lagi wakil masyarakat atau anggota dewan yang videonya dipotong.
"Mudah-mudahan masyarakat mengetahui jika potongan (video) ini menjadi kegaduhan dan menyebabkan demo saat pandemi," ucapnya.
Lebih lanjut terkait kasus ini, ada dua video yang dipotong yakni, saat memberikan darma wacana di salah satu pura di Tabanan dan di SMA Dua Tabanan. Ia mengaku tidak mengetahui motif oknum yang mengedit dan menyebarkan videonya.
"Ingat video itu sudah lama. Saya tidak tau apa maksud dan tujuan mereka untuk mengedit video itu," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun