SuaraBali.id - Nasib Ning Ning benar-benar tradis. Ning Ning yang merupakan siswa SD disiksa gurunya hingga tewas.
Masalah sepele, Ning Ning digebuki habis oleh gurunya karena salah jawab pelajaran Matematika. Ning Ning ditampar hingga dipukul kepalanya hingga roboh.
Ning Ning mengalami aksi kekerasan yang begitu parahnya di usianya yang masih 10 tahun.
Kekerasan di dunia pendidikan itu terjadi di Kota Sichuan, China.
Baca Juga: Ya Tuhan! Ibu di Cengkareng Tega Siksa Bayi Umur 7 Bulan
Ironisnya, peristiwa ini terjadi tepat di peringatan Hari Guru China, 10 September lalu.
Ning Ning meregang nyawa setelah mengalami gegar otak akibat menjalani hukuman dari guru.
Penyebabnya, Ning Ning salah menjawab dua pertanyaan.
Semangat Ning Ning berangkat ke sekolah untuk memberikan bunga kepada gurunya, menjadi awal kisah tragis ini.
Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, dia salah menjawab dua pertanyaan matematika.
Gurunya pun sangat marah.
Sebagai hukuman, guru memintanya untuk berlutut sementara guru menarik telinganya, menampar tangannya dan yang terburuk, memukul kepalanya.
Baca Juga: 8 Fakta Kematian Otong Diduga Disiksa Polisi, Kepalanya Dibungkus Plastik
Menurut saudara kembar Ning Ning di kelas yang sama, saudara perempuannya tidak bisa mengangkat kepala atau tubuhnya selama hukuman.
Setelah hukuman itu, teman-teman sekelasnya bergegas membantunya untuk mendudukkannya di tempatnya.
Sekira 15 menit sebelum pukul 12.00, guru memanggil nenek Ning Ning agar membawanya pulang karena dia tampak tidak sehat.
Sang nenek bergegas ke sekolah dan menemukan bahwa Ning Ning tidak bisa lagi membuka matanya atau berbicara.
Dia kemudian membawa anak itu ke rumah sakit di mana mereka mencoba untuk menyadarkannya tetapi tidak berhasil.
Ning Ning meninggal.
Menurut neneknya, gurunya baru mulai mengajar semester ini dan Ning Ning sangat takut untuk menghadiri kelas tersebut karena dia berkata bahwa gurunya senang menghukum siswa dengan memukul mereka.
Reporter Oriental Daily mencoba menghubungi sekolah untuk meminta pernyataan, namun kepala sekolah tidak memberikan respons.
Berita Terkait
-
Tentara Israel Dihukum Tujuh Bulan Penjara atas Penyiksaan Warga Palestina
-
Dulu Sindir Penyiksaan, Kini Kata Denny Landzaat: Indonesia Luar Biasa
-
11.000 Korban! Foto Mengerikan Bongkar Penyiksaan Sistematis di Penjara Suriah, Keluarga Tuntut Keadilan
-
Bikin 19 Orang Tewas Sepanjang 2024, Kontras Ungkap Ada 62 Peristiwa Penyiksaan oleh Aparat
-
SPWP Gelar Aksi Bisu Desak Kapolri dan Kapolda Ungkap Pelaku Pembunuhan dan Penyiksaan Pelajar
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Pemprov NTT Minta Masyarakat Pulang Karena Kedatangan Ronaldo Tidak Jelas
-
Umat Muslim di Bali Dibolehkan Sholat Tarawih di Masjid Saat Hari Nyepi Tanpa Pengeras Suara
-
Belasan Balita di Lombok Timur Meninggal Karena Pneumonia Dan TBC
-
Kisah Bambu Tresno yang Makin Dikenal Usai Ikuti BRI UMKM Expo (RT) 2025
-
Harapan Untuk Pariwisata, Akan Ada Diskon Tiket Pesawat Saat Lebaran 2025