- Kasus di Udayana jadi alarm bahaya bullying, tindakan agresif yang disengaja dan merusak mental
- Langkah terpenting melindungi diri dari perundungan adalah dengan berani bicara pada orang dewasa.
- Cara lain melindungi diri: tunjukkan sikap tegas, bangun pertemanan, dan dokumentasikan bukti.
Pelaku bullying seringkali menargetkan orang yang terlihat lemah, tidak yakin, atau mudah terintimidasi. Cobalah untuk menunjukkan bahasa tubuh yang tegas: tegakkan punggung, pandang mata pelaku (tanpa menantang agresif), dan bicaralah dengan suara yang jelas dan tenang. Anda bisa mengatakan "Hentikan!" atau "Tinggalkan aku sendiri!".
Sikap tegas bisa membuat pelaku kehilangan minat karena mereka tidak mendapatkan reaksi yang mereka inginkan (ketakutan atau tangisan). Ini menunjukkan bahwa Anda tidak mudah dijadikan target.
3. Hindari Situasi dan Area Rawan Bullying
Jika Anda tahu ada tempat atau situasi tertentu di mana bullying sering terjadi (misalnya, lorong sepi sekolah, tangga belakang, atau grup chat tertentu), cobalah untuk menghindarinya. Berjalanlah bersama teman atau berada di tempat yang ramai.
Baca Juga:BNN Gandeng Unud Untuk Riset Ganja Sebagai Obat, Berpotensi Dilegalkan?
Mengurangi paparan langsung dengan pelaku akan mengurangi kesempatan mereka untuk melakukan bullying. Keamanan ada di jumlah.
4. Bangun Lingkaran Pertemanan dan Dukungan Sosial yang Kuat
Memiliki teman-teman yang mendukung adalah "perisai" yang sangat ampuh. Pelaku bullying cenderung berpikir dua kali sebelum menargetkan seseorang yang selalu bersama dengan kelompok teman. Selain itu, teman juga bisa menjadi tempat curhat dan memberikan semangat.
Kehadiran teman-teman memberikan kekuatan kolektif dan sinyal kepada pelaku bahwa Anda tidak sendirian. Mereka juga bisa menjadi saksi jika bullying terjadi.
5. Dokumentasikan Bukti Bullying
Baca Juga:BNN RI: Artis Narkoba Bebas dari Penjara? Ini Kekhawatirannya
Terutama dalam kasus cyberbullying atau bullying yang berulang, menyimpan bukti sangat penting. Tangkap layar pesan, simpan email, atau catat tanggal, waktu, lokasi, dan detail kejadian. Ini akan sangat berguna jika Anda memutuskan untuk melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang atau institusi terkait.
Bukti konkret akan memperkuat laporan Anda dan membantu pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.