Bukan Sekadar Monumen: Kisah Pilu & Harapan di Monumen Ground Zero, Bali

Monumen Panca Benua (Ground Zero), Legian, dibangun untuk mengenang tragedi Bom Bali 2002.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:51 WIB
Bukan Sekadar Monumen: Kisah Pilu & Harapan di Monumen Ground Zero, Bali
Monumen Bom Bali di Kuta, Bali beberapa waktu lalu [Suara.com / Eviera Paramita Sandi]
Baca 10 detik
  • Monumen Panca Benua (Ground Zero) di Legian mengenang Bom Bali 2002, simbol kebangkitan & perdamaian.
  • Desain monumen kaya makna: kayonan simbol alam semesta, prasasti daftar korban Bom Bali.
  • Terletak di Jalan Legian Kuta, bekas lokasi Bom Bali 2002, gratis, mudah diakses.

Bentuknya seperti gunungan, yang menyerupai daun putih kayu besar menjadi simbol alam semesta dan isinya.

Sementara dibagian bawah monumen terdapat sebuah prasasti yang memuat daftar nama semua korban meninggal dalam tragedi Bom Bali I.

Setiap bagian dari Monumen Ground Zero ini memiliki makna, diantaranya altar, prasasti, tiang bendera, kayonan, tugu, tri kona nemu gelang dan kolam.

Altar, memiliki makna sebagai tempat sesaji yang diperuntukkan memberi penghormatan. Kayonan, memiliki makna kehendak yang seharusnya dikendalikan.

Baca Juga:Alasan Koster Tak Ikut Saat Gubernur Lain Geruduk Menkeu Terkait Pemotongan TKD

Sementara Tri Kona nemu gelang atau tembok berbentuk setengah lingkaran dalam bentuk tiga posisi merupakan simbol kehidupan.

Kolam yang berada ditengah monumen memiliki Sembilan air mancur sebagai simbol kumbanda atau roh.

Semua unsur yang dimasukkan tersebut diharapkan dapat membuat monumen memancarkan kedamaian dan perdamaian ke segala arah.

Desain monumen Ground Zero ini merupakan karya dari Ir Wayan Gomudha MT, yang berhasil dilirik dari 17 desain lainnya.

Monument ini kemudian diresmikan pada 12 Oktober 2004 oleh AA Ngurah Oka Ratmadi, yang saat itu menjabat Bupati Badung.

Baca Juga:Mengenang Bom Bali : Dibalik Megah dan Indahnya Monumen Penghormatan Ground Zero

Lokasi Monumen Ground Zero

Monumen Ground Zero ini terletak di tempat yang dulunya merupakan Lokasi dari Paddy’s Pub, tepat di depan Sari Club.

Namun, kini Paddy’s Club direlokasi lebih ke Selatan tepat di depan Monumen Panca Benua.

Monumen ini dapat dicapai hanya sekitar 7 km atau 26 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Untuk diketahui, Padd’s Club dan Sari Club menjadi Lokasi pengeboman saat peristiwa Bom Bali I 12 Oktober 2002.

Pengunjung yang berkunjung kesini tidak dipungut biaya, alias gratis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini