Tembok GWK Akhirnya Dibongkar, Gubernur Bali Minta Prioritaskan Akses Warga

GWK bongkar tembok yang menutup akses warga Ungasan, Badung, Bali, atas instruksi Gubernur Koster & dukungan Bupati. Pembongkaran dimulai 1 Okt 2025.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:36 WIB
Tembok GWK Akhirnya Dibongkar, Gubernur Bali Minta Prioritaskan Akses Warga
Gubernur Bali, Wayan Koster, Kamis (4/9/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)*
Baca 10 detik
  • GWK diperintahkan Gubernur Koster bongkar pagar tembok halangi akses warga.
  • Pembongkaran dimulai 1 Oktober 2025 demi kembalikan akses warga Ungasan.
  • Manajemen GWK setuju, berkomitmen jalin hubungan harmonis dengan warga.

SuaraBali.id - Manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) akhirnya melakukan pembongkaran pagar tembok yang sebelumnya menutup akses warga Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali

Pembongkaran ini dilakukan menyusul instruksi tegas dari Gubernur Bali Wayan Koster dan dukungan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa.

Perintah pembongkaran tersebut disampaikan dalam pertemuan yang digelar pada Senin malam, 30 September 2025, pukul 22.30 WITA, di Jaya Sabha.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Gubernur Koster bersama jajarannya, Bupati Adi Arnawa dengan Kabag Tata Pemerintahan, serta jajaran direksi, komisaris, dan staf dari pihak GWK.

Baca Juga:PHRI Ungkap Kendala yang Sebabkan Hotel di Bali Diberi Rapor Merah Pengelolaan Lingkungan

Gubernur Koster secara langsung memerintahkan agar manajemen GWK segera membongkar tembok yang menghalangi akses warga.

Instruksi ini selaras dengan tuntutan masyarakat dan rekomendasi yang sebelumnya dikeluarkan oleh DPRD Bali.

“Pembongkaran harus dimulai besok, 1 Oktober 2025, agar warga bisa kembali menggunakan jalan yang sejak lama menjadi akses mereka. Supaya aktivitas warga kembali normal,” tegas Koster.

Instruksi Gubernur Koster mendapat dukungan penuh dari Bupati Badung Adi Arnawa.

Keduanya sepakat agar proses pembongkaran diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya demi mengembalikan kenyamanan aktivitas warga.

Baca Juga:G30S di Bali: Kisah Donatur PKI yang Dibantai di Depan Ratusan Warga di Denpasar

Selain itu, Gubernur Koster juga mengingatkan manajemen GWK untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat.

"GWK tidak boleh eksklusif, jangan memusuhi warga, melainkan warga harus dijadikan ekosistem yang mendukung keberadaan warga agar aktivitas pariwisata dan citra GWK terjaga dengan baik," kata Gubernur Bali dua periode ini.

Menanggapi arahan tersebut, manajemen GWK merespons positif.

Di hadapan Gubernur Koster dan Bupati Adi Arnawa, para direksi, komisaris, dan staf berkomitmen siap melaksanakan instruksi tersebut.

Manajemen GWK mulai membongkar tembok pada 1 Oktober 2025 dan berjanji akan membuka kembali akses warga setempat.

Mereka juga berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan warga Desa Ungasan untuk kepentingan bersama ke depan serta menegaskan tidak akan mengulangi tindakan serupa di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini