- Menteri Widhiyanti jadi sorotan karena diduga minta air galon untuk mandi
- Seorang warganet curhat mengaku ASN di Kemenpar
- Selain air galon disebut banyak permintaan lainnya yang merepotkan
SuaraBali.id - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana terkenal akan gayanya yang selalu terlihat mahal dan berkelas.
Menteri yang mendapat predikat terkaya ini pun kerap jadi perbincangan.
Baru-baru ini ia viral karena adanya curhat ASN di kementriannya yang menyebut permintaan merepotkan saat kunjungan ke daerah.
Salah satu permintaannya adalah air mineral dalam galon untuk digunakan mandi saat kunjungan ke berbagai daerah.
Baca Juga:Sandiaga Uno Ungkap Alasan Pariwisata Bali Utara Sulit Berkembang
Kabar yang kontroversial tersebut pertama kali terungkap dari akun makassar_info yang mengaku sebagai salah satu pegawai dari Kementerian Pariwisata.
Akun itu membagikan isi percakapan pribadi Instagram sebuah akun yang membagikan harga outfit yang digunakan oleh Widiyanti.
ASN yang mengaku bahwa dirinya adalah kementerian tersebut membocorkan beberapa fakta terkait Widiyanti kala bekerja sebagai Menteri Pariwisata.
Menteri Widiyanti disebut kerap meminta disiapkan air galon untuk mandi kala melakukan kunjungan dinas.
Pegawai itu menceritakan bahwa Widiyanti meminta hal tersebut ketika berkunjung ke Labuan Bajo.
Baca Juga:Soal Dorongan Maju di Pilgub Jatim, Sandiaga Uno : Saya Siap Ditugaskan Dimana Saja
"Kalau beliau ke pelosok seperti Bajo, beliau minta siapin air galon buat mandi," kata pegawai tersebut seperti dilihat pada Jumat (19/9).
Selain itu, pegawai tersebut juga mengungkapkan bahwa para pegawai Kementerian Pariwisata kerap kewalahan dengan permintaan-permintaan Widiyanti lainnya.
Hal itu diungkapkan pegawai tersebut yang menyebabkan banyak acara Kementerian Pariwisata menjadi kacau.
"Di bawah kepemimpinan dia, acara-acara nya kemenpar berantakan semua. Kek gak profesional banget," imbuh ASN itu.
Namun hingga saat ini pihak dari Menteri Widiyanti belum memberikan komentarnya terkait isu curhatan yang diduga pegawai Kementerian Pariwisata tersebut.
