“Jadi Sebagian harapan anak bangsa ada dipundak Pak Prabowo,” harapnya.
Menurut Amien Rais, apabila Presiden Prabowo berhasil menyingkirkan kekuatan politik Jokowi, maka politik di Indonesia akan menjadi cerah.
“Kalau presiden Prabowo dengan kekuasaan konstitusionalnya, punya political will bertahap menyingkirkan kekuatan termul dari panggung nasional, insha Allah situasi politik segera menjadi cerah,” terangnya.
Penyingkiran yang dimaksud oleh Amien Rais ini menurutnya bisa dimulai dari membersihkan orang – orang Jokowi yang berada di lingkungan KPK.
Baca Juga:Presiden Prabowo Blusukan ke Gang Sempit yang Terdampak Banjir di Denpasar
Amien Menyebut sudah seharusnya Presiden Prabowo Subianto mengganti KPK lama dengan yang baru.
Senada dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni memberantas korupsi.
“Penyingkiran termul itu bisa dimulai dari termul yang bercokol di KPK. Karena memberantas korupsi adalah prioritas program Presiden Prabowo dan karena itu menurut saya bubarkan KPK yang ada sekarang ini dan segera Ganti KPK yang baru yang lebih menjanjikan,” tegasnya.
Keterlibatan menantu Jokowi, Bobby Nasution dengan kasus suap izin tambang yang melibatkan Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.
Hal itu terungkap Ketika Abdul Gani mengklarifikasi adanya istilah blik Medan yang sering dipakai dalam pengurusan izin usaha pertambangan (IUP).
Baca Juga:Mahfud MD Sebut Tak Ada Dalang Dalam Demonstrasi Besar-besaran : Itu Organik Masyarakat
Dalam kesaksiannya, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara, Suryanto Andili mengakui bahwa istilah Blok Medan pada pengurusan IUP di Maluku Utara dipakai karena milik Bobby Nasution.
Namun, anehnya nama Bobby tidak ada dalam catatan KPK sebagai tersangka. 7 orang yang ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus tersebut adalah Abdul Ghani, Kadis Perumahan dan Pemukiman Adnan Hasanudin, Kadis PUPR Maluku Utara, Daud Ismail, Kepala BPPBJ Ridwan Arsan, Ajudan Ramadhan Ibrahim dan dua orang kontraktor Stevi, Swasta dan Kristian Wuisan.
Kontributor : Kanita