Tak hanya Amien Rais, sosok Politisi Rocky Gerung juga salut dengan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Menurut Rocky, Sara sudah melakukan sesuatu yang baik dan bertanggung jawab atas apa yang menurutnya salah.
“Dia melakukan sesuatu, dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan,” ujar Rocky.
Rocky menilai bahwa Sara dengan sangat yakin dan percaya diri mundur dari kursi DPR lantaran merasa etikabilitasnya belum lengkap.
Baca Juga:Sebagian Kucing Kesayangan Uya Kuya Selamat dari Penjarahan, Begini Keadaanya
“Kehidupan politik hanya mampu diselenggarakan didalam kondisi ethicability yang sempurna atau mendekati sempurna,” ucapnya.
“Dan pembuktian itu dilakukan oleh saudara Saras, yaitu mundur karena mengganggap ethicabilitynya itu belum lengkap,” imbuhnya.
Mundurnya Sara ini menurut Rocky adalah Tindakan yang bermutu dan harus ditularkan pada semua anggota DPR yang tengah jadi sorotan.
“Kita bergembira sebetulnya bahwa mulai ada semacam threshold etics yang harusnya dipasangkan pada semua anggota DPR. Dan itu dimulai oleh Tindakan bermutu dari Ibu Rahayu Saraswati,” terangnya.
Rocky mengatakan bahwa sudah seharusnya anggota DPR yang merasa bahwa etikabilitasnya belum lengkap segera untuk mengundurkan diri, bukan justru sebaliknya dengan tetap mempertahankan jabatannya.
Baca Juga:Bela Uya Kuya yang Jadi Korban Demo, Denise Chariesta Dicurigai Netizen: Cair Ya Kak Denise?
“Kita ingin seseorang yang di dalam sorotan publik itu tidak lengkap perlengkapan etikabilitasnya itu ya sebaiknya mengundurkan diri itu, itu contohnya,” ungkapnya.
“Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Begitu banyak mereka yang sudah tersorot buruk secara etika, tetapi tetap bertahan dengan alasan ya ini menunggu perintah presiden, menunggu Keputusan partai. Buat apa? Ethicability itu diuji real time, begitu anda merasa anda melanggar etik, maka hati Nurani anda mengatakan ‘saya bersalah’, dan kejujuran itu yang membahagiakan sebetulnya,” sambungnya.
Rocky menyebut bahwa Tindakan Sara dapat menjadi peradaban politik baru, yang memberi contoh mundur sebelum ditegur oleh publik.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda