Agenda pembahasan dan rapat-rapat akan tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Ia menegaskan komitmen untuk kerja dan agenda dewan tetap berjalan seperti biasa.
“Kami tidak terpengaruh dan semua masih "on the track. Begitu juga dengan pegawai, kami sudah meminta untuk tetap bekerja seperti biasa dan proses administrasi tetap berjalan,” katanya.
Sebagai informasi, dalam aksi unjuk rasa ribuan massa pada Sabtu (30/8) siang tersebut, dua gedung menjadi sasaran utama: gedung utama DPRD yang biasa digunakan untuk rapat dan sidang paripurna, serta gedung Sekretariat DPRD yang merupakan tempat kerja sehari-hari para karyawan atau ASN.
Baca Juga:Imbauan Darurat FKUB Bali: Jaga Bali dari Demo Anarkis, Pariwisata Jadi Taruhan