Polemik Sampah di Denpasar Disarankan Menggunakan Teknologi Hummer Mill

Bendesa Adat Denpasar tawarkan solusi sampah dengan Hummer Mill. Teknologi ini ubah sampah organik jadi tepung, kurangi volume 27x. DPRD Bali mendukung.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 11 Agustus 2025 | 07:00 WIB
Polemik Sampah di Denpasar Disarankan Menggunakan Teknologi Hummer Mill
Situasi titik sampah yang terbakar di TPA Suwung,Denpasar, Bali, Kamis (9/5/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)*

SuaraBali.id - Polemik sampah di Kota Denpasar kini semakin kompleks.

Setelah TPA Suwung ditutup, kini Bendesa Adat se-Denpasar menawarkan solusi inovatif dengan menggunakan teknologi Hummer Mill.

Teknologi ini mampu mengolah sampah organik menjadi tepung dengan volume 27 kali lebih kecil, sehingga memudahkan pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

Parum Bendesa Adat se-Kota Denpasar di Muara Adventure, Kesiman, Denpasar beberapa waktu lalu membahas hal ini.

Baca Juga:Ade Rai Bagikan 3 Kebiasaan Penting Agar Perut Tidak Buncit

Pamucuk Paruman Bendesa Kota Denpasar, AA. Ketut Wirya, yang juga Bendesa Adat Kepaon, menjelaskan bahwa teknologi Hummer Mill efektif mengurangi volume sampah organik dan mempercepat proses penguraian menjadi kompos.

"Dengan Hummer Mill, kita dapat mengolah sampah organik menjadi tepung yang dapat digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah," ujarnya.

Bendesa Adat Penatih, I Wayan Ekayana, sebagai inisiator inovasi ini menambahkan bahwa teknologi tersebut dapat digunakan oleh Desa Adat, Banjar, dan kelompok masyarakat.

"Kita dapat mengolah sampah organik menjadi tepung yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sehingga mengurangi beban sampah di TPA," katanya.

Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, yang juga Bendesa Adat Penatih Puri, mendukung penuh langkah tersebut.

Baca Juga:Dituding Dalang di Balik Penutupan TPA Suwung, Kura Kura Bali Buka Suara

"Kita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah sampah di Kota Denpasar, dan teknologi Hummer Mill ini dapat menjadi salah satu solusi yang efektif," ujarnya.

Bendesa Adat se-Denpasar berharap Pemerintah Kota Denpasar dapat memberikan dukungan penuh, termasuk pengadaan lahan, penganggaran, dan sarana prasarana yang dibutuhkan agar program ini bisa berjalan optimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini