SuaraBali.id - Malang nasib staf kontrak dari vendor di Dinas Kominfo Kabupaten Badung, I Made Gede Tedy Putra Yasa (19).
Ia dilaporkan hanyut terseret arus deras di Air Terjun Nungnung, Banjar Nungnung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, pada Kamis (22/5/2025) sekitar pukul 11.00 WITA dan ditemukan meninggal dunia.
Kejadian ini juga diunggah oleh beberapa media sosial
“Korban yang hilang terseret arus di Air Terjun Nungnung, Desa Pelaga Petang, Jumat 23/5 akhirnya ditemukan. Dumogi amor ing acintya..” tulis akun infobadung.
Baca Juga:Selamat, Kadek Arel Dan Rahmat Arjuna Masuk Nominasi Pemain Muda Terbaik
Mendiang diketahui tinggal di Jalan Seroja, Gang Jambu nomor 6, Sengguan, Kedaton, Denpasar Timur.
Kronologi kejadiannya diceritakan bahwa ia sebelumnya terpeleset saat berusaha mengambil drone yang jatuh di aliran air terjun.
Menurut Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma, korban merupakan staf kontrak di bagian media dan publikasi Kominfo Kabupaten Badung.
Ia diketahui adalah staf pihak ketiga, vendor di bagian media dan publikasi.
Saat kejadian, korban bersama dua rekannya sesama pegawai, yakni Ida Bagus Gede Widnyana (32) asal Desa Dalung, Kuta Utara, dan I Made Kembar Twintra Adi Guna dari Br. Bunutan, Kedewatan, Ubud, Gianyar.
Baca Juga:Sedihnya, Ikan Koi Puluhan Juta Ini Mati Gara-gara Listrik Mati
Saksi Gede Widnyana menuturkan, sekitar pukul 11.00 WITA mereka sedang berada di Air Terjun Nungnung sambil menerbangkan drone.
Akan tetapi drone tersebut tiba-tiba jatuh ke aliran sungai.
Karena melihat drone jatuh, ketiganya turun untuk mencari posisi drone.
Saat itulah korban terpeleset jatuh ke celah bebatuan yang dialiri air deras.
"Melihat temannya tersebut terjatuh, para saksi mencoba menolong korban," ungkapnya.
Dari keterangan saksi I Made Kembar, korban saat itu sedang mencari drone di celah bebatuan, namun tiba-tiba terdorong arus dan terpeleset.
Para saksi berusaha menolong, namun korban langsung terseret arus deras.
Kedua saksi sempat melihat tangan korban memegang bambu.
Saksi pun mencoba memberikan ranting panjang untuk menarik korban, namun karena derasnya arus, upaya tersebut gagal.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera memberikan bantuan dengan tali.
Korban sempat memegang tali, namun tali tersangkut di bebatuan.
Beberapa warga berusaha membelah arus air dengan menutup bebatuan untuk mengurangi aliran ke arah korban.
Sayangnya, saat tali ditarik, tali malah menyangkut di batu, membuat korban tidak dapat diselamatkan. Korban pun langsung hilang terseret arus deras.
Sekitar pukul 14.00 WITA, Tim SAR gabungan tiba di lokasi dan melakukan upaya pencarian. Namun karena waktu menunjukkan pukul 17.30 WITA dan situasi mulai gelap tanpa penerangan, pencarian sementara dihentikan.
Apalagi arus air semakin deras dan volume air meningkat, sehingga demi keselamatan petugas, pencarian dilanjutkan keesokan harinya.
Pencarian kemudian berlanjut siang ini (23/5) pukul 12.30 wita, hari kedua pencarian korban hilang terseret arus Air Terjun Nungnung di kecamatan Petang.
Tim pencarian berasal dari Basarnas, Kepolisian, TNI, Rescue Damkar Badung, BPBD Badung serta pihak terkait.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan, tim menerima informasi dari rekan korban sekitar pukul 13.05 Wita.
Ia membenarkan kondisi cuaca menjadi penghambat proses pencarian.
"Pencahayaan terbatas karena tidak ada lampu penerngan, arus makin deras, dan debit air pun makin meninggi. Rencananya besok kembali kami lanjutkan bersama tim SAR gabungan," tegas Sidakarya.
Sidakarya membenarkan insiden bermula ketika korban Tedy menerbangkan drone bersama dua rekan lainnya, tiba-tiba perangkat itu jatuh. Mereka berupaya mengambil drone yang tersangkut. Nahas, Tedy terpeleset dan tersangkut di bebatuan.
"Kedua rekannya berupaya menolong, akan tetapi gagal. Masyarakat yang menyusul membantu menyelamatkan korban pun tidak mampu menahan arus deras," beber Sidakarya.